Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan Bobby Nasution berkomitmen mengembangkan angkutan massal berbasis jalan (bus rapit transit/BRT) di daerah ini pada 2023.
"Ini merupakan suatu kehormatan bagi Pemkot Medan, termasuk warganya, atas dipilihnya kota ini untuk pengembangan transportasi massal BRT," ungkap Bobby di Medan, Sumatera Utara, Selasa (2/8).
Pemerintah Kota Medan, lanjut dia, mendukung penuh setiap kegiatan proyek angkutan massal berbasis jalan, baik oleh Pemprov Sumatera Utara maupun pemerintah pusat.
Belum lagi pengembangan BRT di ibu kota Provisi Sumatera Utara ini merupakan program yang dapat menjawab keluhan dari masyarakat atas terjadinya kemacetan.
Data Dinas Perhubungan Kota Medan menyebutkan kemacetan terjadi akibat bertambahnya populasi sekitar 4,1 persen setahun dan masyarakat masih menggunakan kendaraan pribadi sehingga angkutan kota mengurangi operasional menjadi 6.500 unit dan 184 rute.
Ia menyebutkan proyek BRT di Kota Medan memiliki koridor sepanjang 21 kilometer dengan 33 halte dan 19 rute layanan yang menjangkau Medan, Binjai, dan Deli Serdang lewat rencana 440 unit bus pada tahun 2023.
"Ini merupakan solusi mengatasi kemacetan di Kota Medan. Kami juga membantu menyosialisasikan sekaligus mengajak warga menggunakan transportasi umum," kata Bobby.
Kasubdit Transportasi Darat dan Jalan Bappenas Dail Umamil Asri mengharapkan Pemkot Medan mendukung pelaksanaan proyek tersebut nantinya mengoperasikan BRT yang memerlukan empat depo bus.
"Saat ini di Kota Medan baru memiliki dua depo bus di Terminal Amplas dan Pinang Baris. Kami berharap Pemkot Medan menyediakan dua depo lagi di Jalan Flamboyan dan Jalan Gatot Subroto," katanya.
Wali Kota Medan komit kembangkan angkutan massal berbasis jalan
Rabu, 3 Agustus 2022 11:53 WIB 2802