Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan jumlah penduduk Indonesia yang telah menerima vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster (penguat) mencapai 55.275.438 (55,28 juta) jiwa hingga Rabu.
Keterangan Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Rabu, menunjukkan jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin COVID-19 tersebut bertambah 333.495 orang.
Dengan demikian, maka laju suntikan dosis penguat vaksin COVID-19 sudah diberikan pada 26,54 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 yakni sebanyak 208.265.720 orang.
Baca juga: Menkes sebut vaksin cacar efektif lindungi dari risiko cacar monyet
Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19 bertambah 54.087 orang menjadi 169.936.472 orang atau setara 81,6 persen dari total sasaran.
Sedangkan penerima dosis pertama bertambah 65.063 orang sehingga mencapai 202.333.791 orang atau setara 97,15 persen dari total sasaran.
Pada Rabu, Satgas mencatat ada penambahan 6.438 kasus COVID-19 di Indonesia, 3.825 pasien sembuh serta 11 pasien meninggal akibat COVID-19.
Secara nasional, jumlah kasus aktif naik sebanyak 2.602 kasus menjadi 46.024 kasus aktif.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan kebijakan akselerasi vaksinasi dosis penguat atau booster di Indonesia diharapkan bisa menembus 70 persen populasi sasaran.
"Saya lihat di seluruh dunia, tidak ada negara yang bisa mencapai (target vaksinasi) 100 persen. Jadi saya jujur, enggak mungkin tercapai, yang penting di atas 70 persen sudah baik," kata Budi Gunadi Sadikin.
Budi mengatakan dalam 15 bulan terakhir sebanyak 205 juta jiwa penduduk Indonesia telah menerima vaksin COVID-19 berupa dosis lengkap primer hingga booster. Total suntikan yang diberikan mencapai 410 juta dosis.
"Paling yang harus kita tingkatkan itu booster, dan makanya kita mengedukasi masyarakat supaya bisa (memperoleh perlindungan yang lebih baik)," ujarnya.