Medan (ANTARA) - Ribuan warga melaksanakan Shalat Idul Adha 1443 Hijriah di Masjid Raya Al-Mashun Medan, Sumatera Utara, Ahad, bertindak sebagai khatib Prof Dr HM Hatta, MA dan imam Ir H Zaini Hafiz.
Pemantauan di lokasi, umat Muslim yang melaksanakan Shalat Idul Adha itu tidak hanya memadati ruangan di dalam masjid, halaman masjid, tetapi juga di bagian pintu masuk depan gerbang masjid yang berdekatan dengan Jalan Sisingamangaraja Medan.
Sebelum jamaah memasuki pintu gerbang Masjid Raya Al -Mashun Medan, terlebih dahulu harus menerapkan protokol kesehatan dengan mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan juga memakai masker.
Jamaah yang melaksanakan Shalat Idul Adha di Masjid Raya Al-Mashun tidak hanya warga Medan, tetapi juga penduduk dari luar daerah yakni Aceh, Binjai, Langkat, dan beberapa daerah lainnya di Provinsi Sumatera Utara.
Masjid Raya Al-Mashun merupakan kebanggaan bagi warga Kota Medan yang berpenduduk lebih kurang 2,4 juta jiwa.
Masjid Raya Al-Mashun Medan juga salah satu peninggalan dari Kesultanan Deli.
Menurut catatan dari Wikipedia bahasa Indonesia, Masjid Raya Medan atau Masjid Raya Al-Mashun mulai dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909. Pada awal pendiriannya, masjid ini menyatu dengan kompleks istana. Gaya arsitekturnya khas Timur Tengah, India dan Spanyol.
Masjid ini berbentuk segi delapan dan memiliki sayap pada bagian selatan, timur, utara, dan barat.
Masjid Raya Medan ini merupakan saksi sejarah peradaban Melayu Deli, yang memiliki keterkaitan erat dengan Kesultanan Deli.