Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, menargetkan sekitar 160 hektare kawasan kumuh di daerah ini berkurang dalam setahun mengatasi stunting (kekerdilan) pada anak di bawah lima tahun.
"Kita punya target setahun ini harus mengurangi atau menghilangkan kawasan kumuh rata-rata seluas 160 hektare," ujar Kadis Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang (PKP2KP) Kota Medan, Endar Sutan Lubis di Medan, Rabu.
Salah satu lokasi fokus yang telah dilakukan oleh pihaknya lewat program bedah rumah di Kelurahan Bagan Deli, Medan Belawan, agar lingkungan tempat tinggal balita stunting menjadi lebih sehat dan layak.
Sebab kebersihan lingkungan tempat tinggal di pemukiman kumuh termasuk salah satu penyebab kekerdilan pada anak di bawah lima tahun (balita).
Data Dinas Kesehatan Kota Medan, Sumatera Utara, menyebut angka stunting pada bulan penimbangan Februari 2022 sebanyak 550 balita terdapat pada 20 kecamatan di Kota Medan.
"Program kami dalam upaya penanganan stunting adalah bedah rumah, penyediaan air bersih dan pembuatan septic tank baik itu yang individu maupun komunal," terang dia.
Endar mengatakan pihaknya juga melakukan proyek percontohan bedah rumah terhadap 300 unit rumah, di antaranya konsep rumah panggung khususnya di Kelurahan Belawan Bahagia, Medan Belawan.
Sebab, lanjut dia, di Kelurahan Belawan Bahagia ini angka kekerdilannya cukup tinggi, selain bedah rumah juga akan dilakukan di tempat-tempat yang konsentrasi stunting melonjak.
"Agar penanganan stunting lebih maksimal sesuai arahan Pak Bobby Nasution, kebijakan bedah rumah kita ubah. Artinya rumah yang dibedah tidak lagi sebagian, namun pembenahan keseluruhan," tutur Endar.
Pemkot Medan: 160 hektare kawasan kumuh berkurang setahun atasi stunting
Rabu, 15 Juni 2022 23:18 WIB 2432