Jakarta (ANTARA) - Sutradara sekaligus Co-founder Serangkai Films Anggita Puri membagikan pengalaman pembuatan film pendek “Seperti Sediakala” mulai dari tahap awal hingga tahap akhir dengan menggunakan kamera ponsel Samsung Galaxy S22 Ultra 5G.
“Semenjak produksi ‘Seperti Sediakala’, pandangan kami terhadap smartphone itu sudah berubah banget. Dulu kami terbiasa untuk merekam dengan menggunakan kamera profesional dan pas tahu kemampuan S22 Ultra 5G ini, kami tercengang dan di luar ekspektasi,” kata Puri saat peluncuran film tersebut di XXI Epicentrum, Jakarta, Senin.
Menurut Puri, fitur-fitur yang dimiliki Galaxy S22 Ultra 5G, termasuk fitur nightography, dapat membantunya untuk menghasilkan gambar dengan warna yang bagus walau kondisi pencahayaan minim (lowlight) mengingat hampir 70 persen latar waktu “Seperti Sediakala” merupakan malam hari.
Baca juga: Bioskop Online hadirkan "Nostalgia Film Terbaik"
Proses pengambilan gambar film pendek tersebut dilakukan dalam satu hari dan proses akhir produksi (post-production) memakan waktu sekitar satu minggu.
“Kami bisa banget memainkan warna di sini. S22 Ultra 5G ini beneran bisa menangkap cahaya lowlight dengan baik, jadi kami nggak terlalu banyak touch up di post-production sehingga durasi waktu post-production bisa lebih singkat,” kata Puri.
Fitur lain yang menurut Puri paling membantunya yaitu pro mode camera sehingga dirinya dapat mengatur pencahayaan layaknya kamera profesional, mulai dari mengatur shutter speed, ISO, hingga exposure level sesuai keinginan sendiri.
Selain itu, fitur cinematic camera movement juga membantu Puri untuk menghasilkan gambar yang minim getaran dan kapasitas baterai yang mampu bertahan hingga seharian.
Baca juga: Deborah Hanna rilis single perdana "Layang Layang"
Film tersebut merupakan adaptasi dari film pendek pemenang kompetisi Galaxy Movie Studio 2022 kategori Director’s Choice berjudul “Soulmate is a Strange Concept” karya Serangkai Films.
“Seperti Sediakala” bercerita tentang Intan (diperankan oleh Pevita Pearce) yang mengunjungi toko perhiasan untuk membuat cincin pernikahannya.
Intan bertemu dengan perajin cincin misterius bernama Kala (diperankan oleh Reza Rahadian) yang anehnya sangat mengenali Intan. Kala bertingkah dan berpakaian layaknya laki-laki yang hidup di tahun 1960-an.
Bagi Puri, gagasan yang mempertanyakan mengenai konsep jodoh selalu membuat dirinya penasaran. Ia terinspirasi dari seorang temannya yang bekerja sebagai perajin perhiasan profesional.
“Pekerjaan pembuat perhiasan itu menarik banget, bahkan aku mempertanyakan apakah sebenarnya si pembuat perhiasan ini sendiri pernah nggak, sih, bertanya tentang jodohnya sendiri. Kan jadi ironi, di saat dia membuat cincin untuk orang lain, tapi dia sendiri juga mempertanyakan,” kata Puri.
Angga Dwimas Sasongko yang menjadi mentor pembuatan film “Seperti Sediakala” berpendapat cerita yang menyoroti pertanyaan tentang konsep jodoh menjadi menarik untuk dieksplorasi. Menurutnya, penceritaan serta latar yang ditampilkan dalam film berdurasi singkat mampu beresonansi dengan penonton.
“Yang saya kagum dari karya ini adalah bagaimana dengan ruang yang sempit tapi sebenarnya ceritanya besar yang mempertanyakan jodoh,” kata Angga yang dikenal menyutradarai berbagai film termasuk "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini" (2020).
“Seperti Sediakala” mengambil latar waktu masa kini dan masa lalu. Puri bercerita bahwa latar tempat film tersebut didesain oleh tim produksi mulai dari nol dengan memanfaatkan sebuah toko kosong.
Puri mengatakan penentuan lokasi syuting menjadi salah satu pertimbangan yang cukup sulit sebab tim produksi ingin menghadirkan latar toko perhiasan dengan desain interior yang antik dan di sisi lain memiliki eksterior yang tampak modern sehingga dapat merepresentasikan dua masa yang berbeda.
Menurut Angga, Serangkai Films memiliki kapasitas eksekusi yang luar biasa dalam proses pembuatan film. Ia juga mengapresiasi pemilihan kostum (wardrobe) hingga palet warna yang ditampilkan yang mampu merepresentasikan perbedaan dua masa.
“Saya kagum, teman-teman Serangkai Films bisa bikin set dengan palet warna seperti syuting yang profesional. Dan itu menunjukkan batasan antara pembuat film yang mapan dengan pembuat film independen atau amatir itu nggak ada,” kata Angga.
“Seperti Sediakala” tayang perdana pada Senin di saluran YouTube Samsung Indonesia. Film ini juga akan tayang di bioskop XXI Summarecon Serpong, Aeon Mall Sentul City, Kota Kasablanka, Ambarukmo Yogya, Plaza Senayan, dan Lenmarc mulai 14 Juni hingga 13 Juli 2022.