Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Indonesia tidak pernah mengabaikan pertahanan negara, meskipun menganut sistem politik luar negeri yang bebas aktif atau nonblok yang menghormati kepentingan semua negara dan tidak memihak.
“Situasi di Ukraina mengajarkan kami bahwa kami tidak akan pernah bisa mengabaikan keamanan dan kemerdekaan kami begitu saja. Oleh karena itu, kami bertekad untuk memperkuat pertahanan dan itulah kata kuncinya. Outlook (pandangan) kami defensif, tetapi kami telah menyatakan bahwa kami akan mempertahankan wilayah kami dengan segala cara yang kami miliki,” kata Prabowo, berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Hal tersebut disampaikannya dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2022, di Singapura, Sabtu.
Selanjutnya, Prabowo menyampaikan penghormatan terhadap semua negara sahabat bernilai penting dalam menghasilkan hubungan yang harmonis antara negara di Asia selama beberapa dekade, meskipun masih terdapat persaingan teritorial.
Menurutnya, dalam 40 sampai 50 tahun terakhir, negara-negara di Asia telah menemukan cara untuk menyelesaikan tantangan yang berkenaan dengan menjaga pertahanan setiap negara.
Ia mengatakan pengalaman bersama yang dimiliki oleh negara-negara Asia, seperti pernah diperbudak dan dieksploitasi, telah memaksa mereka untuk berjuang menciptakan lingkungan yang damai dan bersahabat.
“Dalam pengalaman kami, selama 40 hingga 50 tahun terakhir, kami telah menemukan cara kami sendiri, cara Asia untuk menyelesaikan tantangan ini. Kami memutuskan bahwa pengalaman bersama kami didominasi, diperbudak, dieksploitasi, memaksa kami sekarang untuk berjuang, untuk menciptakan lingkungan yang damai. Lingkungan yang bersahabat,” ujar Prabowo.
Baca juga: Menhan sebut kekuatan nasional penting hadapi tantangan global
Selanjutnya, Prabowo pun mengatakan negara berkekuatan besar di dunia, seperti China dan Amerika Serikat, sepatutnya telah menyadari tanggung jawab mereka yang besar pula untuk menjaga perdamaian dunia melalui kebijaksanaan dan kebajikan.
“Sebagaimana yang diajarkan filsuf China Konfusius, kekuasaan dan kepemimpinan harus selalu datang dengan kebajikan. Dengan segala tantangan yang kita hadapi, kita optimis, kita yakin bahwa kebijaksanaan, rasionalitas, akal sehat akan menang,” ujar Prabowo mengakhiri pidatonya.
IISS Shangri-La Dialogue 2022 yang berlangsung mulai 10 sampai 12 Juni 2022 merupakan ajang penting pemimpin-pemimpin pertahanan di Asia Pasifik.
Dalam acara itu, para menteri membicarakan tantangan keamanan terkini di kawasan Indo-Pasifik serta memberikan kesempatan pertemuan-pertemuan bilateral untuk menghasilkan beragam pendekatan baru dalam penyelesaian permasalahan pertahanan.