Jakarta (ANTARA) - Sejumlah nasabah kredit usaha rakyat (KUR) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sukses menembus pasar Turki melalui Festival Pasar Senggol Turki.
Ajang itu sendiri merupakan festival ekonomi dan budaya Indonesia di negara Turki.
Founder Faber Instrument Indonesia, Helmi Suana, mengakui jika BNI memiliki semangat yang sangat tinggi dalam mendorong agar UMKM dapat meningkatkan kapabilitas dan kualitas usaha.
"Memang kami baru bergabung dengan BNI, tapi kami diberi kesempatan untuk banyak mengikuti program pengembangan pasar khususnya dengan mengikuti berbagai festival," kata Helmi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (7/6).
Helmi adalah produsen radio vintage berbahan kayu. Ia menjadi salah satu debitur BNI yang turut membawa produk kreatifnya ke Festival Pasar Senggol Turki. BNI sendiri membawa 50 jenis produk mitra UMKM binaan ke festival tersebut.
Helmi mengatakan, BNI sangat proaktif mendukung pengembangan industri desain kayu di dalam negeri agar lebih mudah menembus pasar luar negeri.
Produsen radio vintage berbahan kayu ini juga tengah berupaya membuat workshop yang dapat menampung berbagai produk desain. Harapannya hal ini dapat menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara untuk mengenal produk desain UMKM yang berkualitas.
"Jika ini berhasil kami berharap dapat menggerakkan sektor pariwisata lokal sekaligus meningkatkan permintaan yang pada akhirnya mendorong kami untuk membuka lebih banyak sentra produksi," katanya.
Debitur KUR BNI lainnya, Founder Bali Wirama I Gusti Ngurah Made Wirathanaya juga mengapresiasi langkah BNI yang proaktif mencari berbagai festival yang cocok untuk produk-produknya berupa aksesoris dekorasi buatan tangan.
Langkah proaktif yang dilakukan BNI juga membuat usahanya untuk terus melakukan inovasi dan peningkatan kapasitas.
"Kami berterima kasih kepada BNI dan kami mungkin juga akan menambah lagi sentra produksi kami," ucap Wirathanaya.
Terbentuknya Festival Pasar Senggol Turki adalah bukti nyata diaspora Indonesia yang memiliki usaha dan dapat bertahan di masa pandemi.
Sementara Konsul Jenderal RI di Istanbul Imam As’ari mengatakan BNI memiliki peran penting sebagai agregator UMKM Indonesia untuk menembus pasar Turki.
"Total diaspora Indonesia di Turki masih sangat kecil, hanya sekitar 6.000 orang, tapi jaringan bisnis mereka sangat kuat dan BNI dapat memanfaatkannya," ungkap Imam.