Deliserdang (ANTARA) - Sempat berhenti sekolah karena kesulitan biaya, anak penjahit sepatu warga Kabupaten Deliserdang akhirnya kembali bersekolah.
Anak itu ialah Irma Wati. Wanita berusia 17 tahun ini dapat mengeyam pendidikan di sekolahnya Yayasan Pendidikan Tamora 1 Kecamatan Tanjung Morawa, setelah Kapolresta Deliserdang Kombes Pol Irsan Sinuhaji SIK MH membantu biaya.
"Irma Wati kelas XI. Ia berhenti sekolah
lantaran kedua orangtua tak punya biaya. Hal itu diketahui saat saya mendatangi kediamannya di Jalan Satria Dusun IV, Desa Tanjung Morawa B," ujar Irsan.
Irsan menerangkan, Irma Wati anak bungsu dari tujuh bersaudara pasangan Selamet Kurnadi dan Laminem. Kelima saudaranya sudah meninggal dan yang masih ada dua orang.
Ayah Irma, Selamet Kurnadi bekerja menjahit sepatu keliling. Ibunya, Laminem mengurus rumah tangga.
"Saya berbincang-bincang dengan Irma Wati di rumahnya. Di sela pembicaraan, dia (Irma) mengaku sangat berkeinginan untuk bersekolah sampai tamat," terang mantan Wakapolrestabes Medan.
Mendengar curhatan Irma, Irsan didampingi Wakapolresta AKBP Agus Sugiyarso SIK mengantarkan ke sekolah dan bertemu dengan pihak Yayasan Pendidikan Tamora 1.
"Dalam pertemuan, kita berharap Irma Wati bisa melanjutkan pendidikan. Hal tersebut disambut baik oleh pihak yayasan," terang mantan Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumsel.
Irsan menyebutkan, bantuan biaya sekolah Irma Wati merupakan bentuk empati terhadap masyarakat dengan meringankan beban warga kurang mampu.
"Kegiatan juga rangkaian menyambut HUT Bhayangkara ke-76 yang jatuh pada tanggal 1 Juli 2022 mendatang," sebut Alumnus Akademi Kepolisian Tahun 1999.
Sementara Kepala Yayasan Pendidikan Tamora 1 Riri mengaku, Irma Wati tidak masuk sekolah karena tidak ada biaya. Padahal, telah memberi keringanan biaya uang sekolah untuk dicicil.
"Irma Wati ketinggalan ujian kenaikan kelas XII. Begitupun, kami bantu untuk mengikuti ujian susulan dan mata pelajaran yang tertinggal dibantu oleh guru," pungkasnya.