Medan (ANTARA) - Bhabinkamtibmas di jajaran Polres Simalungun diturunkan guna memonitoring dan mengedukasi tentang penyakit mulut dan kuku (PMK) ke peternakan sapi atau lembu di desa binaan mereka.
"Bhabinkamtibmas sudah turun langsung membantu para peternak untuk meminimalisir akibat yang ditimbulkan dengan adanya wabah PMK pada sapi tersebut," kata Kapolres Simalungun AKBP Nicolas Dedy Afrianto, melalui Kasat Binmas AKP Henky Siahaan, dalam keterangan tertulis, Senin.
Henky menyebutkan, para Bhabinkamtibmas di Polres Simalungun bekerja sama dengan perangkat nagori atau desa dan penyuluh dari Dinas Peternakan Kabupaten Simalungun mengunjungi Huta 3 Nagori Bah Sulung, Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun.Bhabinkamtibmas Aiptu JP Napitupulu bersama Gamot Huta 3 Nagori Bah Sulung mendatangi peternak Mike Kurniawan.
"Setelah dilakukan pengecekan lima ekor lembu milik Mike, yakni tiga ekor jantan dan dua ekor betina dalam keadaan sehat di dalam kandang (tidak diangon). Selanjutnya diberi edukasi bahwa PMK juga dikenal sebagai sebagai Foot and Mouth Disease (FMD)," ucapnya.
Ia menjelaskan, jenis penyakit ini disebabkan dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae merupakan penyakit menular. Selanjutnya
Bhabinkamtibmas menyampaikan agar selalu berkoordinasi dengan dinas peternakan.
"Agarmenjaga kesehatan ternak agar selalu terkontrol dan apabila menemukan gejala PMK pada ternak langsung koordinasi dengan dinas peternakan untuk segera dilakukan penanggulangannya," katanya.
Henky menambahkan, sejak adanya wabah PMK para Bhabinkamtibmas Polres Simalungun langsung melakukan monitoring dan mengedukasi para peternak.
"Tidak terjadi kepanikan dan kita bisa memberikan bantuan pendampingan hingga para peternak dapat bimbingan dari para penyuluh peternakan dalam pencegahan maupun pengobatan serta memutus mata rantai penyebaran PMK ini," kata Kasat Binmas Polres Simalungun.
Polres Simalungun monitoring penyakit mulut dan kuku
Senin, 30 Mei 2022 23:36 WIB 1436