Jakarta (ANTARA) - Wakil Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Catur Budi Harto mengantisipasi lonjakan permintaan uang tunai dengan menyiapkan dana Rp46,85 triliun.
Menurut Budi, jumlah dana yang disiapkan itu meningkat sebesar 73,5 persen dibandingkan penyediaan uang tunai pada Lebaran 2021.
"Ini antisipasi kita menghadapi lonjakan transaksi. Kita tahu larangan mudik sudah dicabut setelah tiga tahun," ujar Catur dalam konferensi pers daring, di Jakarta, Senin.
Selain persiapan dari segi uang tunai, BRI juga menyediakan layanan terbatas selama momentum Lebaran dan cuti bersama di 196 unit kerja operasional untuk tanggal 30 April, 4 Mei, dan 7 Mei 2022.
BRI juga menyiapkan layanan Gerakan E-channel Siaga Terpadu (Gesit) hingga BRI Prima yang bisa melayani nasabah 24 jam sehari.
Baca juga: BRI cetak laba Rp12,2 triliun pada kuartal I 2022
"Dalam program ini BRI nembentuk task force guna memastikan masyarakat merasa nyaman dan aman dalam mengakses layanan BRI di tengah peningkatan aktivitas ekonomi di masa libur Lebaran," katanya.
Masyarakat juga dapat melakukan layanan perbankan melalui BRImo yang memiliki ada lebih dari 100 fitur transaksi.
Di samping itu, masyarakat juga bisa bertransaksi di 539 ribu agen BRILink yang tersebar di lebih dari 55 ribu desa di seluruh Indonesia.
BRI juga mengimbau agar masyarakat terus waspada dan meningkatkan keamanan dalam bertransaksi, baik melalui e-channel maupun internet atau mobile banking.
"Nasabah juga diimbau tidak mudah percaya pada pihak yang mengaku dari bank dan tetap menjaga kerahasiaan data pribadi seperti user id, password, pin, dan kode OTP," katanya.