Medan (ANTARA) - Di tengah pandemi Covid-19, peran mahasiswa sangat diperlukan untuk membuat rakyat tetap hidup sehat, aktif dan produktif melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat, sehingga eksistensi perguruan tinggi dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat dilakukan mahasiswa tingkat akhir Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] di Provinsi Sumatera Utara. Sebanyak 64 mahasiswa Polbangtan Medan dibagi dalam delapan kelompok menyebar ke Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Langkat dan Deli Serdang.
Upaya tersebut sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa eksistensi perguruan tinggi harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.
Baca juga: Polbangtan Medan dukung Mentan laksanakan `Core Values` ASN BerAkhlak
“Indonesia memang hebat. Indonesia kuat. Indonesia memiliki segalanya. Tergantung seperti apa kita me-manage potensi yang kita miliki agar rakyat survive. Rakyat tetap bisa makan," kata Mentan Syahrul.
Menurutnya, pertanian merupakan salah satu sektor yang dijamin mampu mensejahterakan dan memperbaiki ekonomi rakyat.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa sumber pangan lokal di Indonesia melimpah.
“Jangan biarkan sejengkal lahan tidak ditanam. Utamanya komoditas pangan lokal, kita harus mandiri pangan tidak boleh tergantung pada impor. Indonesia sebagai negara tropis setiap saat bisa tanam, selama 12 tetap dapat menanam," katanya.
Sebagaimana diketahui, Polbangtan Medan merupakan institusi pendidikan tinggi vokasi binaan Kementan, Unit Pelaksana Teknis [UPT] dari BPPSDMP. Visi misinya, menjaga keberlanjutan pembangunan pertanian untuk menghasilkan SDM pertanian profesional, mandiri dan berdaya saing.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan 64 mahasiswanya disebar dalam delapan kelompok di antaranya pemberdayaan anak di Desa Muliarejo Kecamatan Medan Sunggal.
"Kelompok lain mendukung Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga [PKK] di Kelurahan Berngam, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai. Memberi bantuan bagi wanita tani berupa bibit cabai, sayuran dan lainnya di Desa Aman Damai, Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat," kata Yuliana Kansrini yang merupakan Dosen Pengampu Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat.
Upaya lain, katanya, adalah pemberdayaan wanita di Desa Candirejo, Kecamatan Sibirubiru, Kabupaten Deli Serdang; Penguatan dan Pembelaan Perempuan Korban Kekerasan pada Organisasi Bantuan Hukum [OBH] Pesada di Medan Johor.
“Disini mahasiswa juga berperan membela kepentingan masyarakat, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur pendidikan. Kaji, pahami dan sosialisasikan pada rakyat," kata Puhi Wahyu Mulyani, Dosen Pengampu Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat di Polbangtan Medan.
King Ronald, relawan OBH Pesada di Medan Johor mengatakan pihaknya memberi bantuan hukum gratis bagi perempuan dan keluarga tidak mampu berupa Litigasi untuk hukum pidana, perdata dan PTUN.
"Saya berharap kunjungan mahasiswa Polbangtan Medan ke OBH Pesada, membuat mereka lebih peduli terhadap anak dan perempuan serta kontrubusi bagi peningkatan ekonomi masyarakat khususnya perempuan," katanya.
Aktivitas mahasiswa Polbangtan Medan sejalan arahan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti bahwa walau di tengah pandemi Covid-19, Polbangtan tetap mengerahkan mahasiswanya disertai dosen, untuk mengaplikasikan ilmu dari perkuliahan dan membantu petani.
"Keberadaan perguruan tinggi, khususnya Polbangtan harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," katanya.