Kuala Lumpur (ANTARA) - Partai Nasdem Malaysia meminta Presiden Joko Widodo untuk membuka penerbangan internasional dari Bandara Kualanamu Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, untuk membantu penerbangan pekerja migran Indonesia.
"Sejak September 2021 hingga Februari 2022 Bandara Kualanamu masih ditutup bagi penerbangan internasional. Hingga kini masih belum ada kejelasan bahkan kepastian kapan akan dibuka untuk penerbangan internasional," ujar Ketua Partai Nasdem Malaysia, Tengku Adnan di Kuala Lumpur, Kamis.
Para PMI asal Sumut, Aceh, Sumbar dan Jambi di Malaysia umum-nya memilih untuk tiba di Indonesia melalui Bandara Kualanamu karena bandara lain-nya di Banda Aceh dan Padang tutup sejak awal 2020 yang lalu hingga kini.
"Pada awal-nya kami memahami bahwa aturan penutupan ini untuk melakukan monitor dan evaluasi demi membendung penyebaran virus COVID-19 serta mengatur langkah-langkah untuk meningkatkan pelayanan bagi para WNI khusus-nya PMI yang pulang dari Malaysia," katanya.
Namun setelah hampir enam bulan berjalan tidak ada kepastian kapan Bandara Kualanamu akan dibuka kembali.
"Aturan penutupan yang tidak jelas kapan ini dibuka kembali, membuat para PMI di Malaysia semakin resah karena besar-nya beban biaya yang diperlukan dan jarak tempuh yang lebih melelahkan untuk pulang ke kampung halaman-nya, dengan pilihan yang ada saat ini melalui jalur laut via Batam dan atau melalui jalur udara via Jakarta," katanya.
Dengan keadaan dan tantangan yang belum sepenuh-nya normal akibat penyebaran virus COVID-19 di Malaysia membuat kebanyakan para PMI memilih untuk pulang ke kampung halaman karena semakin besar-nya beban biaya hidup yang harus dikeluarkan tetapi pendapatan yang cenderung menurun akibat pandemi ini.
Oleh karena itu, pihaknya menyuarakan aspirasi para PMI ini kepada Presiden Jokowi agar membuka pintu penerbangan internasional Bandara Kualanamu dalam waktu yang sesegera mungkin.
"Apalagi menjelang Ramadhan nanti animo ingin pulang ke kampung halaman semakin tinggi," katanya.
Dia mengatakan beban hidup para PMI di Malaysia sekarang ini sudah cukup berat dengan berbagai dinamika-nya yang kompleks dan pihaknya berharap dengan dibuka-nya Bandara Kualanamu dapat mengurangkan besarnya beban biaya perjalanan serta mengurangkan lelah dari jarak tempuh yang harus dihadapi oleh para PMI untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.
Terkait kekhawatiran penyebaran serta pembendungan virus COVID-19 melalui pintu masuk internasional Kualanamu, pihaknya yakin dan percaya bahwa monitor dan evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah di Sumatera Utara yang sudah berjalan hampir enam bulan sudah menemukan titik terang.
"Kami mohon agar dapat segera direalisasikan setidaknya sebagai mana yang diberlakukan di Bandara Soekarno-hatta," katanya.