Langkat (ANTARA) - Kapolres AKBP Danu Pamungakas Totok SH SIK menyampaikan terkait dengan berita media online adanya keributan berdarah yang menyebabkan kehilangan nyawa menurut informasi, terjadi di salah satu pabrik brondolan kelapa sawit di Desa Paya Mabar, Kecamatan Stabat, Langkat,
setelah melakukan penyelidikan dari Satpidum Satreskrim Polres Langkat tidak ada kejadian yang seperti itu di wilayah hukum Polres Langkat.
Hal itu disampaikan Kapolres Langkat AKBP Danu Pamungkas Totok, di Stabat, Minggu (7/2).
Danu menjelaskan bahwa yang disebutkan dalam media online tersebut tidak pernah kejadian dalam peristiwa tersebut ada yang meninggal dunia, seperti pemberitaan salah satu media online itu.
Baca juga: LPSK optimis Polri tuntaskan kasus kerangkeng Bupati Langkat
Sementara itu mengutip informasi yang didapat Kapolres menerangkan yang bersangkutan mendapatkan video dengan nama WA grup truk seluruh wilayah Sumatera dari Aceh hingga Lampung, adanya perkelahian yang diduga meninggal dunia.
Sementara itu dari keterangan yang didapat bahwa ada tiga pabrik antara Stabat dan Secanggang ternyata dari pengakuan pengawas maupun juga yang lainnya tidak ada ditemukan masalah itu.
Berdasarkan berita online tersebut hanya karena diduga nomor antrian memasukkan buah kelapa sawit, dua orang tewas bersimbah darah dengan masing-masing luka menganga di bagian kepala. Sementara ada seorang lainnya mengalami luka di bagian pergelangan tangan kirinya.
Keributan berdarah yang menyebabkan kehilangan nyawa tersebut, menurut informasi, terjadi di salah satu pabrik brondolan kelapa sawit di Desa Paya Mabar, Kecamatan Stabat, Langkat, Minggu (30/1/2022) kemarin.
Sayangnya, peristiwa penghilangan nyawa orang lain yang terjadi di salah satu pabrik brondolan kelapa sawit tersebut, tidak terendus pihak kepolisian. Karena ada dugaan, pihak pemilik pabrik dan karyawan menutup-nutupi kasus itu.
Info yang diterima media online yang menyebarkan berita itu dari sumber yang juga merupakan warga pemasok berondolan sawit di pabrik tersebut menyebutkan, bahwa kedua korban tewas bernama Rudi, warga Aceh dan Dedi, warga Tebingtinggi. Sementara yang menderita luka di pergelangan tangannya belum diketahui namanya.