"Kami akan semaksimal mungkin membantu dan berkolaborasi bersama Sasude untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi yang ada ini," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Medan OK Zulfi, Minggu.
Salah satu program Sasude yakni Festival Sasude yang menampilkan tarian tradisional, teater, musikalisasi puisi dipadukan dengan permainan tradisional yang diperankan oleh anak-anak yang bermukim di bantaran Sungai Deli.
"Saya sangat mendukung kegiatan ini. Kegiatan ini menyadarkan generasi muda tentang budaya yang ada di Kota Medan, termasuk melestarikan permainan tradisional," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa Dinas Kebudayaan akan berkolaborasi dengan Sasude agar bisa memanfaatkan peluang untuk mengembangkan kreativitas anak-anak di bantaran Sungai Deli.
"Tentunya dengan tidak meninggalkan budaya-budaya khas Kota Medan," ujarnya.
Sementara itu Ketua Sasude Lukman menyebut bahwa tujuan dari sanggar ini didirikan untuk membantu pengembangan kreativitas anak-anak di bantaran Sungai Deli.
Selain itu juga untuk mengubah stigma negatif masyarakat terhadap anak-anak di bantaran Sungai Deli.
"Setiap hari ada kelas kreativitas yang kita lakukan bersama teman-teman relawan untuk anak-anak tepian," ujar Lukman.
"Mereka ini punya bakat, tapi tidak bisa dikembangkan karena tidak punya fasilitas dan ruang. Meskipun dengan operasional seadanya, kita coba membuka sebuah ruang dan kita berharap mereka bisa berkembang dari ruang itu," ujarnya lagi.