Medan (ANTARA) - Masyarakat lingkar tambang Dairi Prima Mineral (DPM) di Dairi melakukan aksi penggalangan dana untuk membantu membangun rumah untuk Josua Saragih, warga yang diusir dari kontrakannya karena mendukung operasional perusahaan tambang itu pada 13 Desember 2021.
"Penggalangan dana secara sukarela dilakukan untuk membantu keluarga Saragih yang diusir dari rumah kontrakannya setelah ikut mendukung aksi penolakan terhadap sebuah LSM (lembaga swadaya masyarakat) yang menolak kehadiran DPM," ujar salah satu koordinator aksi penggalangan dana untuk Josua, Nurhayati Purba, di Dairi, Senin (20/12).
Aksi penggalangan dana itu mendapat dukungan dari masyarakat setempat melalui bantuan uang dan lainnya. "Harapannya Pak Saragih bisa memiliki rumah walau sederhana setelah terusir dari rumah kontrakannya usai ikut melakukan aksi unjuk rasa memprotes tindakan salah satu LSM yang dinilai memprovokasi masyarakat untuk menolak operasional DPM di Dairi," katanya.
Baca juga: Dukung keberadaan tambang, Josua Saragih tertimpa masalah
Nurhayati Purba mengaku terpanggil membantu Josua Saragih, karena merasa berempati dan memahami akan pentingnya kehadiran investasi di Dairi seperti DPM. "Semoga dengan adanya rumah tempat tinggal Pak Saragih bisa tenang dan kami bersama masyarakat lainnya berharap pemerintah melindungi DPM agar investasi di Dairi bisa terwujud," kata Nurhayati yang sebelumnya pernah menjadi simpatisan kelompok anti tambang.
Nurhayati menegaskan, dia akhirnya mendukung DPM karena melihat perusahaan itu menjalani aturan pemerintah dan semakin memahami pentingnya investasi di Dairi untuk menggerakkan perekonomian khususnya bagi masyarakat di sekitar tambang.
Josua Saragih mengaku dirinya sudah mulai lega karena mendapat dukungan dari masyarakat lainnya untuk bisa tinggal di rumah sendiri. "Saat ini saya tinggal bersama keluarga Nurhayati yang memberikan tumpangan setelah terusir dari rumah kontrakan," kata ayah tiga anak itu.
Pada 13 Desember, Josua Saragih, warga Dusun 2 Desa Bongkaras ikut unjuk rasa menolak kehadiran LSM yang dinilai memprovokasi masyarakat untuk menolak investasi DPM.
Usai ikut aksi dan pulang ke rumah kontrakannya, ia mendapat laporan dari isterinya bahwa mereka harus segera meninggalkan rumah yang disewanya itu.