Dairi (ANTARA) - Bupati Dairi menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 76, sekaligus peringatan Hari Guru Nasional Kabupaten Dairi tahun 2021, yang dilaksanakan di GOR Sidikalang, Selasa (30/11/2021).
Bangkit Guruku, Maju Negeriku, Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh menjadi thema nasional yang diangkat dalam peringatan HUT PGRI tahun ini.
Dalam sambutannya Bupati Eddy Berutu menyampaikan permohonan maaf karena peringatan HUT PGRI dan Hari Guru Nasional sedianya diperingati pada tanggal 25 November setiap tahunnya terpaksa diundur ke hari ini.
Baca juga: DPRD Dairi sahkan Ranperda APBD Tahun Anggaran 2022 menjadi Perda
"Atas nama pemerintah dan masyarakat saya sampaikan selamat HUT PGRI juga selamat hari guru nasional, sekaligus permohonan maaf karena peringatan ini diundur yang semestinya kita adakan di tanggal 25 November lalu.
Saya memang diundang dalam peringatan HUT PGRI ini tanggal 25 November lalu, dan direncanakan akan menghadirkan ribuan massa dari seluruh guru PGRI.
Namun karena diwaktu bersamaan dilangsungkan juga Pilkada serentak, juga dengan kondisi pandemi saat ini akhirnya kita ambil kesepakatan peringatannya kita adakan hari ini dengan jumlah yang hadir tentunya dibatasi," kata Eddy Berutu.
Bupati Eddy Berutu juga menyampaikan rasa kagumnya terhadap organisasi PGRI kabupaten Dairi, ditengah keterbatasan mampu menyelenggarakan acara ini.
"Saya sampaikan salut pada PGRI Dairi. Kemandirian dalam rangkaian acara demi acara hingga peringatannya hari ini menunjukkan keseriusan dan ketangguhan para guru, apalagi ditengah pandemi. Mengadakan kegiatan hari ini tidak semudah yang kita bayangkan. Sekali lagi saya hormat dan salut untuk PGRI Dairi," ujar Eddy Berutu seraya disambut tepuk tangan para guru.
Dikatakan , 76 tahun sudah keberadaan guru dan PGRI. Namun di 2 (dua) tahun terakhir wajah pendidikan sedikit kusam akibat pandemi Covid-19 yang terus masih berlangsung hingga kini.
"Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang kita jalani dengan enteng. 2 tahun terakhir kita dipaksa untuk beradaptasi. Saat ini kita memang dalam transisi. Dan masa transisi di dua tahun terakhir adalah hantaman Covid-19. Itulah yang disebut masa unknown. Perubahan datang begitu cepat. Seluruh bangsa diuji.
Namum masa itu juga yang membawa negara kita masuk dalam 5 negara paling sukses dalam mengatasi Pandemi ini. Sebagai bukti, bisa kita lihat kita sukses mengadakan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Paralympic di Papua. Itu harus kita syukuri. Saya ingin kita menyambut era ini dengan semangat. Tetap Belajar terutama soal teknologi, proaktif, jangan pernah menyerah beri teladan pada anak-anak kita", ujarnya.