Medan (ANTARA) - Ekonomi Sumatera Utara pada tahun 2022 diperkirakan akan meningkat secara gradual atau menjadi sebesar 3,7 - 4,5 persen dampak banyak faktor termasuk terus berlangsungnya program vaksinasi.
Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumatera Utara,Soekowardojo di Medan, Selasa, mengatakan, tahun 2021, pertumbuhan ekonomi diprediksi bisa mencapai 3,2-4,0 persen.
Pertumbuhan ekonomi Sumut di 2021 membaik khususnya sejak triwulan III. Sementara di tahun 2022, perekonomian Sumut diprediksi semakin membaik atau bisa mengikuti angka nasional yang sebesar 3,7 - 4,5 persen.
"Banyak faktor yang mendorong peningkatan ekonomi di 2022," katanya.
Mulai dampak berlanjutnya perbaikan ekonomi global yang mendorong naiknya volume dan harga berbagai komoditas perdagangan dari Sumut.
"Dari sisi domestik, inflasi yang akan tetap terkendali didukung oleh penguatan nilai tukar Rupiah dan peluang investasi menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi Sumut,"ujarnya.
Proyek yang menjadi peluang investasi mulai dari Food Estate di Humbang Hasundutan KSPN Danau Toba, dan Kawasan Industri Kuala Tanjung, KEK Sei Mangkei.
Kemudian Airport City, PLTA Batang Toru, BendungannLau Simeme, dan sport center.
"Harapannya pandemi COVID-19 bisa semakin mereda sehingga tidak mengganggu perekonomian dan pertumbuhan ekonomi Sumut pada 2022 sesuai prediksi sebesar 3,7-4,5 persen," ujar Soekowardojo.