Tapanuli Selatan (ANTARA) - Masyarakat Desa Silangkitang Tambiski, Kecamatan SD Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) mulai ekspansi ke tanaman tembakau.
"Prospek tembakau dinilai cukup menjanjikan,"kata Kepala Desa Silangkitang Tambiski Irwan Desember Ritonga, kepada ANTARA, Selasa (7/12).
Di atas bekas lahan kayu manis sekitar satu hektare, tembakau yang dia (Desember) tanam kini tumbuh subur. Umur tanamnya sekitar 2,5 bulan.
Baca juga: NNB Sayurmatinggi tabur ikan ke irigasi lubuk larangan sepanjang 500 meter
"Empat bulan setelah tanam tembakau sudah bisa mulai di petik (panen). Bila maksimal, bisa produksi tembakau 10 bal/gulung (sekitar berat 14-15 kg)," katanya.
Prosesnya, sebelum di jual lebih dulu di rajang kemudian dikeringkan. Harga per gulung bisa mencapai Rp8 juta. Pemasarannya daerah tetangga Padang Lawas Utara.
Menurutnya, tembakau akan dijadikan komoditi unggulan petani selain padi sawah. Sejumlah dusun atau anak Desa Silangkitang Tambiski sudah mulai pengembangan tembakau.
"Kalau ini berhasil baik saya berencana akan terus mengembangkan tanaman tembakau ini melalui kelompok-kelompok tani di desa saya, "ujarnya.
Desa Silangkitang Tambiski didiami 142 kepala keluarga (KK) dan memiliki enam dusun. Pertanaman tembakau pada salah satu dusun yakni Dusun Silangkitang dengan 25 KK sudah berhasil lama.
"Atas keberhasilan tembakau Dusun Silangkitang, saya yakin dusun-dusun lainnya juga akan termotivasi untuk mengembangkan tanaman tembakau. Bila tanaman kayu manis bisa capai 7-8 tahun itu pun sekali panen," sebutnya.