Jakarta (ANTARA) - Sosok Darmawan Prasodjo hari ini ramai dalam pemberitaan di berbagai media karena baru saja diangkat sebagai direktur utama perusahaan setrum negara menggantikan posisi Zulkifli Zaini.
Darmawan bukan orang baru di PT PLN (Persero), karena sebelum menjabat pimpinan tertinggi di sana, dia merupakan wakil direktur utama kala Zulkifli masih menjabat sebagai direktur utama.
Pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah pada 19 Oktober 1970 ini meraih gelar Bachelor of Computer Science dari Texas A&M University pada tahun 1994, Master of Computer Science dari Texas A&M University pada 2000 lalu.
Baca juga: PLN: Kendaraan listrik perlu insentif dan sinergitas lembaga
Dia menyelesaikan gelar Doktor bidang ekonomi terapan dan ekonomi sumber daya alam di Texas A&M University kolaborasi dengan Duke University tahun 2011.
Darmawan adalah seorang ekonom energi yang menghabiskan lebih dari 15 tahun di Amerika Serikat untuk menempuh studi dan berkarir sebagai konsultan-peneliti di Texas A&M University dan Duke University.
Pada 2012, dia kembali ke Indonesia dan memulai karir di beberapa perusahaan, antara lain sebagai Direktur Center for Green Economy dan Kepala Jurusan Prodi Green Economy di Surya University tahun 2012-2013, dan Co-chair Post 2015 Millenium Development Goals tahun 2013-2014.
Darmawan merupakan politisi kader PDI Perjuangan dan menjadi tim ahli pasangan Jokowi - Jusuf Kalla saat debat Capres-Cawapres pada Pemilihan Umum Presiden 2014 lalu.
Setahun kemudian, dia menjabat sebagai Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Bidang Pengelolaan dan Pengendalian Program Prioritas Nasional.
Dia juga pernah menjaga sebagai Presiden Komisaris Amesti Energi Nusantara pada 2013-2014; Deputi I Bidang Pengendalian, Pembangunan, Monitoring, dan Evaluasi Program Prioritas Kantor Staf Presiden tahun 2015-2019 dan Komisaris PT PLN (Persero) tahun 2018–2019.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN pada 23 Desember 2019, Darmawan diangkat sebagai wakil direktur utama. Kemudian pada 6 Desember 2021, dia diangkat sebagai direktur utama di PLN melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyampaikan agar Darmawan melanjutkan upaya transformasi yang telah dilakukan agar bisa terus ditingkatkan di masa mendatang.
Menurutnya, tantangan transformasi PLN ke depan tidak hanya terbatas pada perbaikan finansial PLN, tetapi juga menghadapi tantangan jaman dimana energi yang lebih hijau, digitalisasi, servis kepada masyarakat serta penerapan eco-lifestyle menjadi kebutuhan utama demi menciptakan lingkungan yang berkesinambungan untuk generasi masa kini dan generasi masa depan.
“PLN perlu mempersiapkan diri untuk melakukan akselerasi bisnis dalam menghadapi tren baru seperti ekosistem kendaraan listrik dan berkolaborasi terkait electrifying lifestyle dengan pihak-pihak lain,” pesan Erick.