Tapanuli Tengah (ANTARA) - Sejak usianya tujuh tahun, Tengku Arsya Aditia sudah berniat untuk bertemu dengan Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani. Walaupun dia tidak dapat melihat karena sejak lahir sudah tuna netra, tetapi hatinya dapat merasakan sentuhan dari orang yang dikanguminya itu.
Menurut Tengku yang memiliki kelebihan dalam menghafal ayat-ayat suci Al-Qur’an itu, dia ingin menunjukkan kelebihannya kepada orang nomor satu di Kabupaten Tapanuli Tengah itu. Hanya saja kesempatan belum berpihak kepada dia.
Barulah saat ada acara temu ramah bupati dengan tokoh mayarakat, tokoh agama dan pemuda yang diselenggarakan oleh Camat Pandan, di pelataran kantor Camat Pandan, Jumat, (26/11), Tengku Arsya Aditia bertemu langsung dengan Bupati.
Sehabis Bupati menyampaikan sambutan dalam acara itu, Camat Pandan Gusni Army Pasaribu memperkenalkan Tengku yang bulan depan akan berusia 11 tahun.
Bupati pun langsung berdialog dengan Tengku. Tanpa canggung, Tengku memperkenalkan dirinya serta guru ngajinya Uztad Faisal yang ternyata menurut Bupati satu guru ngaji dengan putranya Ar Rasyid. Bupati pun meminta Tengku untuk melantunkan ayat suci Al-Qur’an sore itu.
Sontak saja suasana sore itu menjadi hening setelah mendengar suara merdu dari Tengku saat melantunkan ayat-ayat suci suci Al-Qur’an. Bupati sendiri turut haru dan terlihat matanya berkaca-kaca.
“Masyaallah, luar biasa anak kita ini. Dibalik kekurangannya tidak dapat melihat, tetapi dia diberikan oleh Tuhan kelebihan yang luar biasa, bahkan melebihi orang normal. Dia mampu menghafal Al-Qur’an. Aku malu dengan diri sendiri, melihat Tengku yang tuna netra bisa hafidz Al-Qur’an. Luar biasa kamu nak,” puji Bakhtiar.
“Ini bukan soal agama tertentu (Islam), di agama Kristen juga diajarkan untuk baca Alkitab dan menghafal ayat-ayatnya. Dan barang tentu kita sebagai orangtua pasti bangga ketika anak-anak kita bica menghafal dan membacakan isi kitab suci agama kita masing-masing. Sekali lagi saya bangga dan salut kepadamu anakku,” kata Bupati sambil memang kedua tangan Tengku yang saat itu menggenakan baju gamis warna putih.
Usai melihat kemampuan Tengku, dengan spontan Bupati memanggil ajudannya dan mengambil uang pecahan seratus ribu yang nilainya lebih kurang Rp10 juta rupiah.
“Simpan ya nak uang ini, sampai di rumah kasih sama ibu,” pesan Bupati sembari memasukkan uang ke saku Tengku.
Dari hasil dialog dengan Tengku, terungkap bahwa Tengku sudah anak yatim, ayahnya sudah meninggal. Dia dibesarkan oleh ibunya yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Selain itu, Tengku bersama tiga orang abangnya masih tinggal di rumah kontrakan tepatnya di Lingkungan I Sibuluan Indah.
Mendengar itu, kembali hati Bupati trenyuh. Bupati berjanji akan membelikan tanah dan membangun rumah untuk Tengku dan keluarganya agar tidak pindah-pindah lagi.
“Saya belikan tahanya, nanti rumahnya kita bangun ya nak lewat program RTLH. Sampaikan salam saya sama ibu dan keluarga,” kata Bupati seraya mengatakan di hari ulang tahun Tengku ke-11 tanggal 28 Desember 2011 nanti, akan diberikan juga hadiah.
Kepada media ini Tengku mengaku senang dan bersyukur kepada Allah SWT karena sudah bisa dipertemukan dengan Bupati Bakhtiar.
“Saya sangat senang, walaupun saya tidak bisa melihat wajah Bapak Bupati, tetapi saya dapat merasakan ketulusan dan kebaikan hatinya. Ini semua karena ijin Allah, meskipun sudah sejak tiga tahun yang lalu saya niatkan untuk ketemu dengan Bapak Bupati, dan inilah saatnya Allah pertemukan. Terima kasih Bapak Bupati atas perhatian dan bantuannya, kiranya Allah SWT mudahkan rezeki Bapak dan keluarga serta diberikan kesehatan,” kata Tengku yang memang sangat aktif berkomunikasi.