Medan (ANTARA) - Guru Besar Universitas Negeri Medan (Unimed), Prof Dr Syawal Gultom, meminta Pemkot Medan bisa memaksimalkan program merdeka belajar melalui peningkatan kualitas guru dan sekolah.
"Meningkatkan kualitas guru identik dengan meningkatkan kualitas pembelajaran yang bermuara pada peningkatan lulusan nantinya," terang Syawal di Medan, Rabu (24/11).
Sebab, lanjut dia, upaya yang bakal dilakukan oleh Pemkot Medan tersebut memiliki komitmen tinggi terhadap peningkatan kualitas pendidikan di daerah ini.
Baca juga: Alumni Unimed serahkan bantuan kepada korban banjir di Sergai
Program merdeka belajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) akan segera diterapkan tahun 2022 di Kota Medan.
Data Dinas Pendidikan Kota Medan menyebutkan, saat ini total keseluruhan guru yang mengajar mulai dari tingkat PAUD, TK, SD dan SMP sebanyak 19.868 orang.
"Upaya pak wali ini harus diapresiasi. Sebab, memiliki komitmen luar biasa bagi meningkatkan kualitas pembelajaran di Kota Medan, dan semua komponen mendukung itu," ungkap mantan rektor Unimed ini.
Selain memaksimalkan program Kemendikbud Ristek, kata Syawal, Pemkot Medan juga akan menjalankan program Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) yang bagi setiap lulusan SD wajib pandai membaca Al Quran.
"Program MDTA di Kota Medan yang juga bakal diterapkan ini, merupakan suatu langkah sangat strategis. Sebab, pendidikan membaca Al Qur'an itu harus dimulai sejak dini," tuturnya.
Dengan penerapan program MDTA itu tentunya lebih mudah menanamkan nilai-nilai dan karakter yang sangat diperlukan anak-anak ke jenjang pendidikan berikutnya.
"Pak wali paham periode penanaman integritas cuma dapat dilakukan di usia 0-5 dan 6-12 tahun. Mudah-mudahan pak wali tetap sehat-sehat, sehingga program beliau tetap jalan," ujar Syawal Gultom.