Medan (ANTARA) - Gubernur Sumut Edy Rahmayadi berharap agar ulama memberikan masukan kepada dirinya. Menurut Edy masukan itu penting baginya dalam menjalankan roda pemerintahan. Sehingga dia tak menjadi pemimpin yang zalim.
"Saya tak terlalu pandai agama, saya hanya meyakinkan dua kalimat syahadat saya, saya menjalankan dua kalimat syahadat saya. Yang lain-lain tak terlalu pandai, ajarilah saya, karena saya selaku umara (pemimpin) hingga saya tak zalim," kata Edy di Aula Tengku Rizal Nurdin, Medan, Rabu (10/11).
Ia menyampaikan hal tersebut saat melepas Kafilah MTQ Sumut untuk mengikuti MTQ Korpri tingkat nasional ke V di Kota Kendari Sulawesi Tenggara yang digelar 12-20 November 2021.
Baca juga: Pemprov Sumut komit kembangkan pariwisata Bukit Lawang dan Tangkahan
Hadir dalam kesempatan itu Ketua Dewan Pengurus Korpri Sumut Arsyad Lubis ; Ketua FKUB Sumut Farid Muda Harahap ; Ketua Baznas Sumut Armansyah ; Wakil Ketua MUI Abdul Hamid Ritonga dan sebagainya.
Dalam kesempatan itu Edy teringat ajaran gurunya yang menyebutkan adanya ulama datang kepada umara demi kepentingan pribadi.
"Kira-kira yang disampaikan seperti ini
ada ulama yang sering mendatangi umara, tetapi mendatanginya itu dan tak pernah untuk menasehati umaro. Sayalah umara itu, mungkin datang ke tempat saya, gak pernah kasi nasehat ke saya," tuturnya.
Kepada qori dan qoriah yang berangkat ke ajang MTQ untuk memberikan yang terbaik agar diberikan kemudahan.
"Buat yang terbaik supaya yang anda lantunkan itu, yakinkan sehingga anda mendapat kemudahan dari Allah, supaya menunjukkan Sumatera Utara yang bermartabat," tuturnya.
Di sisi lain, dia menyindir target Kalifah MTQ Korpri yang hanya menjadi nomor tiga. Edy mengatakan harusnya target dipasang untuk menjadi yang terbaik atau peringkat pertama.
"Target jangan nomor tiga, target itu nomor satu, jadi kalau nomor satu turun-turun nomor dua, lepas-lepas dikit nomor tiga. Kalau target nomor tiga, jadinya nomor sembilan," katanya.