Medan (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menegaskan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peluang besar untuk bangkit setelah pandemi COVID-19 mereda.
"Data BPS mengungkapkan ada peluang kerja yang terbuka saat ini dan itu untuk serta diciptakan oleh UMKM," ujar Menparekraf Sandiaga Uno di Medan, Sumatera Utara, Senin (8/11).
Dia mengatakan itu pada acara Pengembangan KaTa Kreatif Indonesia, Workshop Pelaku Ekonomi Kreatif yang digelar Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif, Deputi bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Baca juga: Kemenparekraf kucurkan Rp50 juta per UMKM untuk pengembangan
Acara itu diikuti 35 UMKM dengan berbagai produk mulai dari kopi, jamu, tauco, martabak, keripik, dan ikan teri.
Di tengah pandemi COVID-19, lanjut dia, semua pengusaha, khususnya UMKM, dituntut untuk semakin kreatif khususnya dalam mempromosikan dan memasarkan produk.
"Acara Pengembangan Kata Kreatif Indonesia dan Workshop Pelaku Ekonomi Kreatif diharapkan semakin mendorong UMKM untuk meningkatkan pemasaran produknya," kata Menparekraf Saniaga Uno.
Pemerintah sendiri, ujar dia, terus melakukan berbagai program termasuk memberi stimulus untuk UMKM agar bisa bangkit dan tambah berkembang di tengah masih ada pandemi COVID-19.
Stimulus Bangga Buatan Indonesia (BBI), lanjut dia, misalnya bisa dimanfaatkan UMKM
Stimulus BBI yang merupakan rangkaian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia diberikan pemerintah untuk mendorong peningkatan transaksi penjualan produk kreatif nasional, para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor fesyen, kriya dan kuliner di platform digital.
Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, menyebutkan Pemprov Sumut merasa terbantu dengan segala Program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut.
UMKM di Sumut, kata dia, masih memerlukan dukungan kuat dari pemerintah untuk bisa berkembang maju.
Apalagi, ujar Musa Rajekshah, UMKM di daerah yang jauh dari perkotaan seperti Nias, yang secara teknologi informasi belum terlalu berkembang baik.
"Potensi UMKM di Sumut masih cukup besar, namun juga masih tetap butuh dukungan kuat," ujarnya.