Medan (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong agar teknologi pertanian beradaptasi dengan perubahan iklim. Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 memberi makna yang berbeda bagi perayaan Hari Pangan Sedunia (HPS) selama 2 tahun terkahir.
Tantangan pangan yang kian kompleks akibat dampak perubahan iklim tidak menyurutkan langkah Kementan untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta memenuhi pangan bagi lebih dari 273 juta jiwa masyarakat Indonesia.
Baca juga: Tingkatkan SDM, Polbangtan Kementan Teken MoU dengan PT PP London Sumatera
Di tengah potensi ancaman kekeringan dan krisis pangan global yang telah di-warning oleh FAO di awal tahun 2020, Kementan secara konsisten berupaya menciptakan pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern dengan terus berinovasi melakukan terobosan-terobosan strategi pembangunan sektor pertanian yang semakin antisipatif dan adaptif.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak kepada seluruh insan pertanian untuk tetap semangat meningkatkan produksi padi.
“Mari jadikan peringatan HPS ke-41 ini momentum upaya kita bersama untuk merubah strategi pembangunan pertanian dengan menerapkan teknologi dan riset yang adaptif terhadap tantangan perubahan iklim, pemanasan global dan krisis air di masa yang akan datang," kata Mentan SYL.
Sejalan dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, dalam upaya bersama mengatasi pandemi ini jangan sampai terjadi masalah pangan. Sebab jika pangan bermasalah, selanjutnya akan muncul masalah sosial ekonomi.
"Kita harus memastikan kebutuhan pangan ini aman. Maka dari itu, kata kuncinya adalah produktivitas pertanian yang harus terus kita genjot," kata dia.
Di Sumatera Utara, Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-41 dilaksanakan di areal persawahan Desa Tanjungkeriahan, Kecamatan Serapit, Kabupaten Langkat, Selasa (26/10/2021).
Hadir di antaranya Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian Kementan Ali Jamil dan Rahmat yang mewakili Ditjen Tanaman Pangan Rachmat, Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin, Ketua DPRD Langkat Sri Bana, Sekda Langkat Indra Salahuddin dan para Ketua Kelompok Tani.
Turut mendampingi Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Bahruddin Siregar, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Basarin Yunus Tanjung dan OPD setempat melakukan acara panen bersama.
Acara panen bersama didahului dengan penyerahan bantuan traktor roda empat kepada kelompok tani. Gubernur juga menyempatkan diri bersilaturahmi bersama para petani sekaligus berdialog dengan membuka tanya jawab terkait kondisi hasil panen, perkembangan produksi padi, hingga masukan untuk memajukan pertanian di Sumut, di mana Langkat sebagai satu dari beberapa daerah penghasil padi terbesar di provinsi ini.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengharapkan produktivitas tanaman padi bisa lebih baik di masa mendatang, dengan hasil lebih dari 7,5 ton per hektar.
Gubernur Edy juga berkomitmen untuk menambah alat mesin pertanian atau alsintan bagi para kelompok tani guna memaksimalkan produksi pangan.
Dirjen Prasarana Sarana Pertanian juga berjanji memenuhi kebutuhan petani dengan syarat petani harus mampu meningkatkan hasil produksi dan tetap menanam padi untuk mendukung swasembada pangan dan kebutuhan beras pada 273 juta masyarakat Indonesia.
Wakil Direktur 1 Nurliana Harahap dan Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Firman Silalahi sebagai perwakilan Polbangtan Medan yang ikut serta dalam mendukung Hari Pangan Sedunia yang ke -41 mengatakan, Polbangtan Medan sangat mendukung kemajuan pertanian di Langkat.
"Karena langkat adalah kabupaten yg sangat dekat dengan Polbangtan Medan,” kata Nurliana.
Firman Silalahi mengatakan, Pada acara dialog ada 4 petani yang memberikan pertanyaan mengenai bantuan yang diberikan pemerintah untuk mendukung petani mewujudkan program pemerintah, yaitu peningkatan indeks pertanaman dari 3 menjadi 4.
Petani sekaligus pengurus Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Serapit, Senang Ginting Munthe dan Asal Mulia Peranginangin meminta agar Gubernur Sumut dapat mempertimbangkan untuk menambah ketersediaan alsintan seperti traktor, serta jaminan benih padi saat masa tanam akan tiba.