Tapanuli Selatan (ANTARA) - Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang melaksanakan Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) di Kantor Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) di Sipirok. Diikuti masyarakat sekitar, stakeholder dari TNI/Polri, RRI, dan BPBD Wilayah setempat.
"Tujuan kegiatan SLG untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat sekitar tentang apa itu gempabumi dan tsunami," Kepala Stasiun Geofisika Kelas I, Deli Serdang Agus Rianto dalam keterangannya diterima ANTARA, Selasa (28/9).
Kegiatan yang berlangsung dua hari ini dibuka langsung Bupati Tapsel Dolly P Pasaribu didampingi Kepala Balai Besar MKG Wilayah I Medan Hartanto secara luring dan Deputi Bidang Geofisika Muhammad Sadly, Komisi V DPR RI Jhoni Allen Marbun, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Bambang Setiyo Prayitno secara daring.
Dikatakan, Bupati Tapsel dalam sambutannya mengatakan mengapresiasi dan berterimakasih atas kepada BMKG yang telah melaksanakan kegiatan SLG di wilayah kerjanya Tapsel. Alasannya pemahaman masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan terkait gempabumi dan tsunami diberikan BMKG semakin bertambah.
Sementara Deputi Bidang Geofisika Muhammad Sadly secara daring menjelaskan, BMKG berperan penting dalam penyebaran informasi gempabumi dan info dini tsunami melalui Ina-TEWS.
"SLG ini salah satu kegiatan yang mendorong pembentukan desa atau komunitas siaga gempabumi dan tsunami berdasarkan 12 indikator yang sudah ditentukan oleh IOC-UNESCO," jelasnya seraya mendorong pemerintah daerah untuk melakukan simulasi gempabumi dan tsunami di lingkungan masyarakat secara berkelanjutan.
Dalam kesempatan sambutannya, Jhonni Alen Marbun secara daring mengatakan, kesiapsiagaan masyarakat akan memberikan dampak yang signifikan untuk mengurangi dampak risiko bencana gempabumi dan tsunami khususnya di Tapsel.
"Karenanya saya mendorong peserta yang dilatih dapat menjadi perpanjangan tangan kepada masyarakat sekitar untuk mengenal potensi gempabumi dan tsunami di daerah sekitar," harapnya.
Sementara Dr Daryono yang menjadi narasumber dari Pusat Gempa bumi Nasional (PGN) menjelaskan bahwa Tapanuli Selatan merupakan wilayah yang berpotensi gempabumi yang diakibatkan aktivitas, Zona Megathrust, patahan Sumatera, zona outerise dan patahan lokal seperti Toru, Angkola dan Barumun.
"Aktivitas gempabumi yang terjadi di Tapsel dapat memberikan dapak yang merusak dan signifikan, untuk itu diperlukan pemahaman masyarakat terhadap potensi gempa yang terjadi untuk mengurangi dam[pak kerusakan dan korbannya," harapnya.
Marzuki Sinambela dalam pendampingan kegiatan SLG ini menjelaskan kesadaran masyarakat lokal di Kabupaten Tapanuli Selatan akan memberikan dampak positif terhadap mitigasi bencana gempabumi dan tsunami.
"Pelatihan SLG ini tidak hanya menghasilkan sadar budaya bencana tapi menghasilkan pembentukan komunitas atau desa siaga gempabumi dan tsunami yang juga dilengkapi dengan tas siaga gempa," pungkasnya.
BMKG ajak masyarakat Tapanuli Selatan Sekolah Lapang Gempabumi
Selasa, 28 September 2021 13:19 WIB 1739