Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan fokus Pemerintah saat ini adalah untuk menciptakan lapangan kerja baru yang berkualitas.
"Fokus Pemerintah adalah menciptakan sebanyak mungkin lapangan kerja baru yang berkualitas," kata Presiden Jokowi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2021, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (16/8)
Menurut Presiden Jokowi, solusi perekonomian yang berkelanjutan adalah bagaimana Pemerintah memastikan agar masyarakat bisa memperoleh pekerjaan yang layak dan mendongkrak perekonomian nasional.
Baca juga: Presiden Jokowi minta harga tes "PCR" maksimal Rp550 ribu
"Pandemi memang telah banyak menghambat laju pertumbuhan ekonomi, tetapi pandemi tidak boleh menghambat proses reformasi struktural perekonomian kita," ujar Presiden.
Struktur ekonomi Indonesia, menurut Presiden Jokowi, selama ini lebih dari 55 persen dikontribusikan oleh konsumsi rumah tangga.
"Harus terus kita alihkan menjadi lebih produktif dengan mendorong hilirisasi, investasi dan ekspor," kata Presiden.
Tidak ketinggalan Presiden menyatakan, implementasi Undang-Undang Cipta Kerja terus dipercepat.
"Minggu yang lalu Pemerintah telah meluncurkan OSS, Online Single Submission, yang sangat mempermudah semua level dan jenis usaha, apalagi bagi jenis-jenis usaha yang berisiko rendah," ujar Presiden pula.
Urusan perizinan, pengurusan insentif dan pajak, menurut Presiden Jokowi, dengan sistem tersebut, bisa dilakukan jauh lebih cepat, lebih transparan, dan lebih mudah.
"Kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya," kata Presiden.
Pada periode Januari sampai Juni 2021, realisasi investasi Indonesia, tidak termasuk sektor hulu migas dan jasa keuangan, sedikitnya Rp442,8 triliun.
Rinciannya adalah 51,5 persen di luar Jawa, dan 48,5 persen di Jawa. Investasi tersebut menyerap lebih dari 620 ribu tenaga kerja Indonesia.
"Penambahan investasi di bulan-bulan ke depan ini kita harapkan bisa memenuhi target Rp900 triliun, serta menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan perekonomian secara lebih signifikan," ungkap Presiden.
Dalam sidang Tahunan MPR, Sidang Bersama DPR/DPD RI, dan Pidato Kenegaraan, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat dari Suku Badui.
Sidang tersebut digelar secara luring dan daring, dari daftar hadir terdapat sebanyak 311 dari 363 anggota legislatif yang menghadiri acara.