Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat jumlah kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia mencapai angka tertinggi pada pekan terakhir Juli 2021.
Menurut Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah, penderita COVID-19 yang meninggal dunia pada pekan pertama Juli tercatat 4.400 orang, lalu meningkat menjadi 6.300 orang pada pekan kedua, bertambah menjadi 8.300 orang pada pekan ketiga, dan bertambah lagi menjadi 11.076 orang pada pekan keempat.
"Kalau dilihat di pekan terakhir Juli terjadi kematian rata-rata 1.582 orang dalam sehari," katanya dalam acara bincang-bincang virtual yang dipantau dari Jakarta, Rabu (4/8).
Baca juga: Tim Mahasiswa Farmasi UMP ciptakan permen Anticorona
Menurut Dewi, provinsi yang banyak menyumbang kasus kematian akibat COVID-19 sepanjang Juli 2021 meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kontribusi dengan total kematian di level nasional dari provinsi tersebut sudah mencapai 87 persen," katanya.
Kabupaten dan kota yang tercatat sebagai penyumbang besar kasus kematian akibat COVID-19 berturut-turut Semarang, Jakarta Timur, Garut, Jakarta Barat, Karawang, Jakarta Selatan, Balikpapan, Sleman, dan Jombang.
Dewi menjelaskan, kasus kematian pasien COVID-19 selama Januari hingga April 2021 sempat menurun sampai 6,91 persen namun kemudian meningkat lagi pada periode April-Mei 2021.
Kasus kematian akibat COVID-19 dari April sampai Mei 2021 tercatat bertambah 552 kasus atau sekitar 12 persen.
Selanjutnya, angka kematian pasien yang terinfeksi virus corona tercatat meningkat signifikan sampai 55 persen dari Mei ke Juni 2021.
"Juni ke Juli dalam sebulan terjadi penambahan jumlah kematian bulanan sebanyak 27.409 jiwa atau meningkat 348 persen atau empat kali lipat lebih tinggi dari Juni," kata Dewi.
Ia mengemukakan bahwa ada 20 daerah yang konsisten menjadi penyumbang besar kasus kematian akibat COVID-19, termasuk di antaranya Jakarta Selatan, Sleman, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Wonogiri.
"Kita harus lihat lebih dekat lagi di wilayah tersebut untuk dijadikan sasaran intervensi. Kira-kira apa yang menyebabkan angka kematian berturut-turut bertambah," kata Dewi.