Medan (ANTARA) - Bank Indonesia mencatat hingga Juli 2021, sudah ada 220.000 "merchant" (pedagang) dengan usaha skala mikro yang menggunakan QR Indonesian Standard (QRIS) di Sumatera Utara.
"Total pedagang pengguna QRIS di Sumut ada 330.636 dengan di antaranya 220.000 atau sekitar 66,6 persen merupakan 'merchant' dengan skala usaha mikro," ujar Kepala Bank. Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut, Soekowardojo di Medan, Selasa (27/7).
Dia mengakui, sebagian besar pedagang pengguna QRIS masih di Kota Medan atau 60 persen dari total pengguna QRIS di Sumut.
Baca juga: Bulog Sumut terima permintaan 587.020 ton beras Program BST dan KPH
"BI terus berupaya memperluas implementasi QRIS di Sumut karena potensinya masih cukup besar," katanya.
Soekowardojo menyebutkan, selain jumlah, dari sisi akseptasi, transaksi QRIS di Sumut juga tren meningkat.
Pada bulan Mei 2021, misalnya, volume transaksi QRIS di Sumut tercatat sebanyak 865 ribu transaksi dengan nominal sebesar Rp37,2 miliar.
"Untuk mendukung Program 12 juta Merchant QRIS, BI Sumut berupaya memperluas pengenalan QRIS ke berbagai komunitas potensial," ujarnya.
Menurut dia, untuk mendorong perluasan dan penggunaan QRIS, BI mulai 1 Mei 2021, sudah menaikkan batas maksimal nominal transaksi QRIS menjadi Rp5 juta dari sebelumnya yang hanya Rp2 juta per transaksi.
Dengan pencapaian pengguna QRIS Sumut tetap tercatat masuk 10 besar penggunaaan QR Indonesian Standard itu secara nasional.