Medan (ANTARA) - Jumlah "merchant" atau pedagang mitra yang menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) di Sumatera Utara pada 2021 mencapai 610.842 atau 125,6 persen dari yang ditargetkan pada tahun itu sebanyak 500.000.
"Perluasan implementasi QRIS di Sumut terus dilakukan guna mendukung upaya pemulihan ekonomi melalui penyediaan kanal pembayaran non tunai yang lebih efisien, khususnya di sektor ritel,"ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Doddy Zulverdi di Medan, Senin.
Tahun 2022, BI Sumut menargetkan bisa menambah 980 ribu pengguna baru QRIS.
Target itu, ujar dia dalam acara Bincang-Bincang Media, merupakan bagian dari 15 juta target pengguna baru QRIS yang ditetapkan secara nasional pada tahun 2022.
Baca juga: BULOG Sumut perkuat stok beras bantu kendalikan harga
Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Ibrahim, mengatakan, potensi pengguna QRIS di Sumut masih cukup besar.
Apalagi selama ini pengguna QRIS masih terbanyak berada di beberapa kota/kabupaten seperti Medan, Deliserdang, Binjai dan Langkat.
Ada pun "merchant" pengguna QRIS juga terbesar merupakan usaha mikro (61,1 persen) dan usaha kecil.
Merchant yang masuk kategori usaha menengah, besar, dan regular masih kecil.
“Selain jumlah pengguna, transaksi menggunakan QRIS juga semakin besar sejalan dengan peningkatan akseptasi uang elektronik menyusul meningkatnya konsumsi masyarakat,"katanya.
BI mengapresiasi para penyedia jasa pembayaran di Sumut yang secara aktif membantu pencapaian program QRIS di Sumut.