Medan (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara mencatat jumlah pedagang yang menggunakan Standar QR Code untuk pembayaran digital atau QRIS di wilayah ini terus meningkat hingga mencapai 209.673 pada Oktober 2020.
"Dengan terus meningkat, Sumut tetap tercatat masuk 10 besar penggunaan QRIS secara nasional," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Selasa.
Ia menjelaskan peningkatan itu terlihat dari adanya tambahan 12.334 pedagang pengguna QRIS pada Oktober 2020 dibanding posisi September yang sebanyak 197.334.
Wiwiek optimistis pengguna QRIS di Sumut terus bertambah karena masyarakat cenderung menggunakan transaksi non tunai di tengah pandemi COVID-19.
Baca juga: Bulog gandeng StoreSend Indonesia luncurkan pasar grosir daring
Selain itu, menurut dia, BI juga terus melakukan berbagai langkah untuk memastikan kelancaran sistem pembayaran non tunai.
Salah satu upaya tersebut adalah dengan melakukan perjanjian kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota untuk pengembangan ekonomi digital.
Dengan kerja sama itu, maka pemerintah kabupaten/kota di Sumut diharapkan menggunakan QRIS untuk elektronifikasi transaksi pemerintah daerah.
Wiwiek menambahkan upaya lainnya adalah melibatkan Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk ikut mengimplementasikan QRIS di 33 kabupaten/kota di Sumut.
Saat ini, tambah dia, penggunaan QRIS di Sumut terbesar masih tetap di wilayah Kota Medan.
"Dari total pedagang yang menggunakan QRIS di Sumut, hampir 60 persen berada di Medan," katanya.