Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi mengatakan hingga Rabu (13/7), Indonesia telah menerima sebanyak 137,6 juta dosis vaksin dari empat produsen vaksin, yakni Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca dan Moderna.
"Per 13 Juli kemarin, Indonesia telah menerima sekitar 137,6 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku dan dosis jadi dari Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca dan Moderna," katanya dalam keterangan pers harian PPKM Darurat, Rabu (14/7).
Pada Rabu (13/7) malam, Indonesia telah menerima kedatangan 3,4 juta dosis vaksin siap pakai AstraZeneca. Kedatangan vaksin tersebut merupakan hasil kerja sama multilateral Covax Facility.
Baca juga: Presiden tegaskan Jangan sampai ada guru yang terlewat untuk divaksin
Dedy menuturkan, dalam tiga hari ke depan, Indonesia pun akan kembali menerima kedatangan vaksin antara lain vaksin hasil kerja sama bilateral dengan Amerika Serikat, vaksin hasil kerja sama bilateral dengan organisasi internasional di luar Covax Facility, serta vaksin hasil pembelian langsung dengan produsen AstraZeneca.
Dedy pun mengingatkan masyarakat agar tidak ragu untuk menerima vaksinasi COVID-19. Vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk bisa melindungi diri dan lingkungan dari virus corona.
"Masyarakat kami mohon untuk tidak ragu dengan vaksin yang ada. Vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia. BPOM dan WHO sudah menjamin vaksin yang diberikan kepada masyarakat aman, bermutu dan berkhasiat," pesannya.
Baca juga: Polres Tapteng bangun gerai vaksinasi presisi di Pandan
Hingga Rabu (13/7) pukul 18.00 WIB, dari total 208,2 juta sasaran vaksinasi, sekitar 52,3 juta dosis vaksin telah diberikan kepada sekitar 37 juta orang yang menerima dosis pertama dan sekitar 15,3 juta orang yang menerima dosis kedua.
Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan untuk menambah target jumlah minimal masyarakat yang akan divaksinasi dari semula sebanyak 181,5 juta jiwa menjadi 208,3 juta jiwa.
Penambahan jumlah masyarakat yang menerima vaksin berasal dari kelompok usia anak dan remaja berusia 12-17 tahun.
Pemerintah pun terus berupaya memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat menerima vaksin termasuk penyandang disabilitas, keluarga prasejahtera, dan penduduk di wilayah terpencil.