Medan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat di daerah pesisir waspada terhadap potensi terjadinya banjir rob terkait dengan akan terjadinya gerhana bulan total atau super blood moon malam ini (Rabu, 26/5).
"Gerhana bulan total yang akan terjadi dikenal dengan istilah super blood moon. Pada saat itu, bulan akan berwarna merah yang terlihat dengan ukuran relatif lebih besar dari fase bulan purnama biasa," kata Kepala BBMKG Wilayah I Medan Hartanto, di Medan, Rabu (26/5).
Baca juga: Gempa bumi magnitudo 5,2 guncang Aceh Jaya
Hartanto menjelaskan super blood moon mempengaruhi ketinggian pasang surut air laut, dimana posisi bulan, bumi dan matahari yang sejajar akan mengakibatkan gaya tarik terhadap air laut lebih tinggi, sehingga terjadi pasang air laut lebih tinggi. Hal ini bisa menyebabkan banjir rob.
Dampak dari banjir Rob di wilayah pesisir akan berpotensi pada terganggunya transportasi pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat serta bongkar muat di pelabuhan.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari banjir pesisir (rob), serta memperhatikan update informasi cuaca dari BMKG.
Hartanto menyebutkan gerhana bulan total merupakan fenomena unik dan patut ditunggu masyarakat. Secara kasat mata, masyarakat dapat melihat dan menyaksikan fenomena langit secara langsung tanpa memakai teropong atau lensa optik.
Untuk wilayah Sumatera Utara, secara umum warga tidak dapat melihat puncak gerhana matahari yang diperkirakan pada pukul 18:09:21 WIB, demikian juga dengan akhir fase total pukul 19:28:05 WIB.
Namun, pada akhir fase sebagian dan akhir fase penumbra, seluruh wilayah Indonesia dapat melihat dan menyaksikan, termasuk wilayah Sumut.