Medan (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Medan tetap memberlakukan promosi dan degradasi kepada atlet yang terseleksi menjadi atlet binaan untuk menghadapi berbagai kejuaraan tingkat provinsi dan nasional.
"Meski telah lolos tes, dalam perjalanannya nanti kita tetap memberlakukan sistem promosi dan degradasi terhadap atlet binaan. Artinya, atlet bisa degradasi jika prestasinya dianggap menurut atau tidak disiplin, " kata Ketua KONI Medan Eddy Sibarani di Medan, Selasa (6/4).
Untuk melihat kondisi atlet, KONI Medan telah menggelar tes kesehatan dan fisik tahap I untuk calon atlet binaan bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan (STOK) Bina Guna Medan l pada 27 dan 28 Maret 2021.
Baca juga: KONI yakini E-Sport akan berkembang di Medan
Tes kesehatan dan fisik itu dinilai penting dijalani karena merupakan salah satu tahap menjadi atlet binaan KONI Medan. Untuk tahap I ini ada 397 atlet dari 41 cabor yang mengikuti tes.
Ia mengatakan tes kesehatan dan fisik itu merupakan program tahunan KONI Kota Medan untuk atlet, yakni atlet Medan Juara berupa lapis utama, dan atlet pelapis Medan Bangkit.
"Atlet-atlet Medan Bangkit inilah yang akan kita persiapkan untuk PON 2024 nanti di mana Sumut menjadi tuan rumah bersama Aceh," kata dia.
Ketua STOK Bina Guna Dr Liliana Puspa Sari menilai tes ini bisa mendeteksi tingkat kebugaran dan kesehatan atlet.
"Dengan menjalani test ini, setiap atlet yang kurang baik fisik ataupun kesehatannya maka bisa ditingkatkan lagi. Kita gembira karena para atlet menjalani test dengan sungguh-sungguh dan semangat," pungkas dia.