Jakarta (ANTARA) - Mengaku pecinta "olahraga dan uang," Pangeran Abdullah bin Mosaad dari Arab Saudi akan menjadi pemilik klub divisi dua Prancis, Chateauroux.
Setelah menjadi pemilik klub sepak bola Sheffield United di Liga Premier, Beerschot di Belgia, Kerala United di India, dan Al Hilal United di UEA, pria berusia 56 tahun itu akan segera memiliki tim baru dalam portofolionya.
"Kami tertarik kepada Chateauroux selama beberapa waktu, dan negosiasi memakan waktu lama," kata Pangeran Abdullah seperti dikutip AFP, Senin.
Baca juga: Klasemen Liga Inggris: Mancheater United pelihara asa juara berkat Derbi Manchester
"Posisi klub yang saat ini berada dalam klasemen divisi dua sangat sulit, tetapi saya optimistis pada masa depannya."
Chateauroux saat ini bertanding dalam divisi dua Prancis dengan hanya mencatat empat kemenangan sepanjang musim dalam 28 pertandingan.
Pangeran yang pernah memegang portofolio olahraga dalam kabinet Arab Saudi itu memberikan lampu hijau kepada perusahaannya, United World, untuk membeli klub Prancis itu.
"Saya suka olahraga dan uang," kata pria yang kekayaan pribadinya diperkirakan mencapai 200 juta euro (Rp3,4 triliun).
"Saat saya berinvestasi di Inggris dan Belgia, saya senang. Tapi untuk Prancis, saya punya perasaan khusus karena itu negara yang mengingatkan saya saat masa kanak-kanak."
"Kenangan saya banyak dan adik saya (pangeran) Abdulrahman lahir di sana."
"Saya tahu Chateauroux tidak jauh dari Paris (sekitar 270 kilometer), alasan lain yang membuat saya senang di Prancis, selain restoran, kafe dan jalanan di Paris yang indah."
Dia menambahkan, "Dalam keadaan normal, saya akan mengunjungi klub (pada saat akuisisi), terutama karena saya sangat menyukai Prancis, tetapi karena kondisi perjalanan, saya tidak bisa pergi."
Pangeran Abdullah mengatakan kepala eksekutif United World Abdallah Al-Ghamdi telah menyaksikan pertandingan terakhir dan mencapai kesepakatan dengan pejabat klub dan dewan direksi.
Media Prancis memperkirakan Chateauroux akan dibeli pada harga 2,8 juta euro (Rp47,7 miliar) yang merupakan harga dasar yang murah dalam ekonomi sepak bola global.
"Saya kira angkanya lebih tinggi tetapi saya tidak ingin membocorkannya," kata Abdullah tentang klub yang terancam mengalami degradasi setelah empat musim di divisi kedua itu.
Chateauroux hanya menghabiskan satu musim di papan atas Prancis pada 1997/1998. Klub tersebut masuk final Piala Prancis pada 2004, namun kalah 0-1 melawan Paris Saint Germain.
"Saat kami membeli klub, kami punya tujuan. Untuk meningkatkan level klub, fasilitas dan level tim, yang terpenting adalah melakukannya seiring waktu," kata Abdullah.
"Saya senang kami memiliki klub dari tiga negara yang mencapai semifinal terakhir Piala Dunia -- Inggris, Belgia dan Prancis," tambah dia.
Pangeran mengaku telah mengikuti sepak bola Prancis selama bertahun-tahun dan menyebut Michel Platini idolanya.
"Saya ingat tim Prancis Platini, Giresse, Tigana dan Rocheteau. Ketika saya masih muda, Platini adalah pemain favorit saya ketika dia bermain di Italia bersama Juventus."
Lalu, setelah membeli Chateauroux, apa selanjutnya?
"Kami sekarang akan berhenti berinvestasi selama sekitar satu tahun untuk mengkonsolidasikan klub kami. Mengelola klub tidaklah mudah. Kami tidak ingin berkembang melampaui potensi kami," tutup sang pangeran.