Lubuk Pakam, Sumut (ANTARA) - Bupati Deli Serdang, Sumatera Utara Ashari Tambunan menyatakan bahwa pola pengelolaan sampah dengan model kumpul-angkut-buang sudah seyogyanya mulai ditinggalkan dan mengubahnya menjadi pengelolaan berkelanjutan.
"Sudah saatnya kita beralih ke pengelolan sampah yang dilakukan secara berkelanjutan. Pengelolaan sampah yang dilakukan secara berkelanjutan merupakan pengelolaan sampah yang mempertimbangkan aspek lingkungan hidup, aspek sosial, dan aspek ekonomi," katanya di Lubuk Pakam, Ibu Kota Kabupaten Deli Serdang, Minggu.
Baca juga: Pemkab Deliserdang siapkan empat prioritas pembangunan tahun 2022
Ia mengatakan bahwa pengelolaan sampah harus dilakukan mulai dari hulu hingga hilir sehingga sampah dapat lebih tertangani dengan baik bahkan jika dikelola dengan baik dapat menjadi sumber pendapatan sampingan.
"Pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir perlu untuk dilakukan dalam rangka mendorong pengurangan sampah sejak dari sumbernya dan mengurangi sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA)," katanya.
Dengan demikian, kata dia, pengelolaan sampah bukan hanya mengurangi dan meminimalkan dampaknya, tetapi juga mempertimbangkan aspek kesehatan masyarakat.
Selain itu, juga memosisikan sampah sebagai sumber daya untuk ketersediaan bahan baku, efisiensi penggunaan sumber daya, dan sebagai sumber ekonomi masyarakat (ekonomi sirkular).
Hanya saja, kata dia, pemerintah daerah dalam hal ini tentu tidak dapat melakukan sendiri.
Agar tanggung jawab pelayanan publik dalam pengelolaan sampah dan memeroleh hasil yang optimal dan berkelanjutan, kat dia, maka sumber daya masyarakat perlu dioptimalkan.
"Yakni melalui upaya-upaya pelibatan masayarakat dalam pengelolaan sampah yang juga didukung dan juga difasilitasi oleh pemerintah daerah," demikian Ashari Tambunan.
Bupati Deli Serdang: Model kumpul-angkut buang sampah harus ditinggalkan
Minggu, 28 Februari 2021 14:07 WIB 3437