Jakarta (ANTARA) - Manajemen klub Marseille akan membawa kasus penyerbuan yang disertai perusakan fasilitas tim oleh suporter garis kerasnya di pusat latihan klub, Sabtu waktu setempat ke kepolisian agar para pelaku bisa diproses secara hukum.
Dalam pernyataan resmi klub, Minggu, manajemen telah mengumpulkan semua bukti saat penyerbuan dan perusakan yang dilakukan suporter. Presiden klub Marseille Jacques-Henri Eyraud menyebut insiden ini memalukan.
"Apa yang terjadi sore ini menyerukan tindakan yang sangat keras bagi para pembuat onar yang mengaku sebagai pendukung tim tetapi menghancurkan fasilitas dan mengancam karyawan serta pemain," ujar Eyraud.
Dalam aksi suporter tersebut, pihak Marseille menyebut seluruh pihak yang ada di klub terancam keselamatannya, bahkan tak sedikit yang mendapat goncangan psikis. Bek Marseille Alvaro Gonzalez juga dilaporkan terkena proyektil.
Baca juga: Suporter mengamuk, laga Marseille vs Rennes ditunda
"Tindakan yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diterima ini harus dikutuk dengan sangat keras," katanya.
Sebelumnya, laga antara Marseille melawan Rennes harus ditunda imbas dari upaya ratusan suporter yang menerobos pusat latihan Marseille beberapa jam sebelum pertandingan dimulai.
Massa yang diperkirakan berjumlah 150 hingga 200 orang itu bahkan terlihat membakar pohon dengan suar yang dinyalakan di sepanjang jalan menuju lokasi latihan.
Kekesalan suporter itu berawal dari hasil buruk yang dialami Marseille pada musim ini. Mereka hancur lebur di Liga Champions dan menempati posisi ketujuh di kompetisi domestik. Marseille memiliki selisih ketinggalan 14 poin dari pemuncak klasemen, Lyon.
Mereka menuntut presiden klub Jacques-Henri Eyraud untuk mundur dari posisinya karena dianggap tak bisa membawa Marseille meraih prestasi.