Medan (ANTARA) - Pengamat sosial dari Universitas Sumatera Utara (USU) Medan Muryanto Amin mengatakan kelancaran proses pemberian vaksin COVID-19 tergantung dukungan masyarakat.
Dia berharap di Medan, Rabu, agar masyarakat mendukung penuh program vaksinasi ini agar proses pemberian vaksin yang sudah direncanakan oleh pemerintah berjalan sesuai agenda.
"Pemerintah pusat secara serius sudah menunjukkan kerja yang cukup baik dengan menyediakan vaksin gratis bagi masyarakat," katanya.
Baca juga: Pasien COVID-19 meninggal dunia di Sumut bertambah tiga menjadi 689 orang
Pemerintah mulai mendistribusikan vaksin ke seluruh provinsi di Indonesia secara bertahap hingga Maret 2022.
Untuk tahap awal ini, Sumatera Utara mendapat jatah sekitar 40 ribu dosis vaksin yang akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.
Ia menyebutkan bentuk dukungan diberikan masyarakat bisa berupa mencari informasi yang cukup mengenai proses vaksin ini. Kemudian menyampaikannya kepada keluarga, lingkungan sekitar serta lingkungan kerja.
Baca juga: Kasus terkonfirmasi COVID-19 di Tapsel bertambah total jadi 212 orang
"Sehingga informasi yang diperoleh tidak simpang siur," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU itu.
Lanjut Muryanto Amin, selama sinergitas pemerintah dan masyarakat berjalan baik, proses pemberian vaksin akan bisa segera dituntaskan. Laju penyebaran COVID-19 pun segera teratasi.
"Kita berdoa agar proses pemberian vaksin bisa berjalan dengan baik dan cepat, selama masyarakat memahami bahwa kendala-kendala yang diperkirakan oleh pemeriatah itu bisa diantisipasi jika masyarakat memberikan dukungan," katanya.
Baca juga: Pemerintah pastikan ketersediaan 329,5 juta vaksin
Namun nantinya meski vaksinasi sudah berjalan, Muryanto berharap masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menggunakan masker dan menghindari kerumunan.
"Karena COVID-19 ini, memberikan satu pengalaman bagi masyarakat cara menjaga kesehatannya, dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, misalnya mencuci tangan, menggunakan masker, itu kebiasaan baru yang harus diterapkan secara terus menerus," katanya.