Simalungun (ANTARA) - Saluran induk irigasi di Nagori (Desa) Silaumalaha, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun longsor sepanjang 50 meter akibat curah hujan tinggi.
Kondisi itu menimbulkan kekhawatiran petani di sepanjang saluran irigasi dengan luas lahan kira-kira 200 hektare yang terancam gagal panen.
Seorang di antaranya, Rindu Panjaitan, Minggu (20/12), mengatakan, kerusakan berjalan dua minggu dan saat ini sedang masa tanam, sementara suplai air ke persawahan perani berkurang.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Kapal Danau Toba uji fisik
Gamot (Kepala Dusun) Amri Sidabutar menambahkan, petani bergotong royong menutup saluran rusak dengan goni berisi pasir, tetapi tidak bertahan lama.
Diinformasikan, saluran irigasi itu dibangun tahun 1992 dan belum pernah direhabilitasi, hanya berupa perawatannya oleh masyarakat.
Pangulu (Kepala Desa) Silaumalaha, Mardianto mengatakan, pihaknya sudah melaporkan peristiwa bencana alam itu ke Pemerintahan Kecamatan.
Dia dan petani berharap sigap cepat Pemkab melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk segera melakukan perbaikan.
Irigasi longsor, ratusan hektare persawahan di Simalungun terancam gagal panen
Minggu, 20 Desember 2020 14:18 WIB 1394