Tapanuli Selatan (ANTARA) - Badan SAR Nasional Medan melakukan pencarian terhadap Afwan Ritonga (38) warga Sipirok yang terseret arus Sungai Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Minggu (6/12).
Basarnas Medan (8 orang) dipimpin Rizal Rangkuti dalam operasi pencarian korban kecelakaan kerja di PT Sino Hidro di kawasan PLTA Batang Toru ini bersama tim gabungan.
Tim terdiri dari unsur TNI (10 orang), Kepolisian (7 orang), BPBD (12 orang), dan dibagi dua kelompok (survei lapangan dan menunggu hasil tik survei).
Baca juga: Tiba di Sipirok, Tim Basarnas Medan langsung gelar pertemuan
Baca juga: BPBD: Pencarian operator escavator yang terseret longsor ke Sungai Batang Toru dihentikan sementara
"Mulai pagi ini untuk menjangkau lokasi tim operasi menggunakan berbagai peralatan seperti set monti morling, perahu karet, larkin, tali, pelampung, dan lainnya," kata Hotmatua Rambe, BPBD Tapsel.
Sebagaimana diketahui korban bernama Afwan Ritonga (38) penduduk Sipirok, pada Jumat (4/12) saat mengoperasikan escavator membersihkan parit bekas longsor di titik R26 wilayah kerja PLTA Batang Toru terjadi insiden.
Hari naas itu, korban yang bekerja membawa alat berat tiba-tiba terseret longsor besar dari atas tebing berketinggian seratusan meter ke dasar sungai yang airnya mengalir deras di antara Lingkungan I Batang Toru, dan Aek Batang Paya, Sipirok.
Selain menyampaikan duka yang mendalam kepada pihak keluarga, Pihak PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) juga bertanggungjawab atas insiden tersebut.
"NSHE tidak lepas tangan akan bertanggungjawab atas insiden tersebut. Kita doakan, korban secepatnya dapat ditemukan," ucap Firman Taufik selaku Communication & External Affair Director PT NSHE setelah insiden, kemarin.