Medan (ANTARA) - Indonesia sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia telah memberikan kontribusi yang signifkan dalam meningkatkan perekonomian bangsa. Dengan total produksi hingga 52 juta ton, industri ini mampu menyerap 4,42 juta tenaga kerja di Indonesia sekaligus memajukan area-area terpencil di tanah air. Sebagai komoditas bangsa dengan potensi yang begitu besar, proses produksi kelapa sawit harus dapat berjalan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Dengan demikian, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam mengurangi penyebaran emisi gas rumah kaca.
Pengelolaan minyak kelapa sawit nihil limbah atau zero waste management adalah upaya yang dilakukan Sinar Mas Agribusiness and Food dalam menjalankan produksinya agar lebih bertanggung jawab bagi keberadaan lingkungan. Hal ini sejalan dengan upaya dan dorongan pemerintah bagi para pelaku industri agar senantiasa memanfaatkan limbah produksi sawit menjadi hal yang berguna.
Setiap bagian kelapa sawit tak terbuang sia-sia
Hal menarik yang belum banyak diketahui adalah tanaman kelapa sawit sangatlah produktif. Setiap bagiannya dapat dimanfaatkan sehingga tidak ada yang terbuang. Bahkan produk turunan yang dihasilkan dalam proses produksi dan pengolahan minyak kelapa sawit dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat – seperti energi atau pakan ternak – sehingga menjadikan kelapa sawit salah satu tanaman alami tanpa limbah produksi serta memiliki segudang manfaat dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sesuai dengan Kebijakan Nihil Limbah (Zero Waste Policy), Sinar Mas Agribusiness and Food berupaya untuk memakai kembali, memperoleh kembali, dan mendaur ulang kembali (reuse, recover and recycle) limbah produksinya. Sejak 2015, perusahan telah berhasil mewujudkan daur ulang limbah dari proses produksi minyak sawit mentah (CPO) di unit operasional hulu hingga 100%. Limbah tersebut mencakup limbah padat maupun cair. Limbah padat terdiri atas janjang kosong kelapa sawit, serat, dan cangkang buah. Sementara itu, limbah cair kelapa sawit (LCKS) dihasilkan dari proses pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi CPO.
Lalu seperti apa tahapan daur ulang limbah dalam tahapan produksi minyak kelapa sawit yang berkelanjutan?
Komitmen terhadap pengelolaan lingkungan hidup
Sejak 2007, Sinar Mas Agribusiness and Food berpartisipasi dalam inisiatif pelaporan pelestarian lingkungan tingkat nasional Kementerian Lingkungan Hidup melalui program yang dikenal dengan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER). Sistem penilaian dalam program ini adalah menggunakan kode warna untuk menentukan peringkat kinerja dalam pengendalian tingkat pencemaran air dan udara, pengelolaan limbah berbahaya, dan dampak terhadap lingkungan hidup. PROPER juga mempertimbangkan indikator lain termasuk dampak program pembangunan masyarakat yang dilaksanakan perusahaan; perkembangan dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati; efisiensi pengelolaan air; serta inovasi dalam menurunkan emisi, pengelolaan limbah, dan penghematan energi.
Dalam penilaian PROPER pada 2018-2019, 31 pabrik kelapa sawit (PKS) Sinar Mas Agribusiness and Food telah mendapatkan peringkat biru. Untuk memastikan agar perusahaan senantiasa sejalan dan mematuhi persyaratan PROPER, perusahaan juga melaksanakan audit internal dan berbagai pelatihan di PKS-nya.
Selain proses pengembangan tanaman kelapa sawit di perkebunan yang nihil limbah, tahap menghasilkan produk turunan sawit juga berkontribusi besar bagi bumi. Jika dibandingkan dengan proses produksi mentega yang berasal dari hewan, produksi margarin sebagai salah satu produk turunan Sinar Mas Agribusiness and Food yang berbasis tanaman terbukti jauh lebih jauh ramah lingkungan. Hal ini erat kaitannya dengan penggunaan energi, efek gas rumah kaca yang dihasilkan, serta penggunaan lahan. Dengan demikian, pilihan konsumen menggunakan sebuah produk juga dapat menentukan masa depan planet ini.