Medan (ANTARA) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat baru 21 kabupaten/kota di Sumut yang menyediakan data terkait berbagai potensi yang dimiliki daerahnya.
"Sejauh ini baru 21, sisanya 12 kabupaten/kota lainnya belum miliki data potensi daerah. Padahal penting untuk menarik investasi," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Kamis (19/11).
21 kabupaten/kota yang sudah memiliki dan menyerahkan data potensi daerah ke BI Sumut yakni Padanglawas, Humbang Hasundutan, Asahan, Mandailing Natal, Langkat, Labuhanbatu, Pematangsiantar, Nias Utara, Sibolga, Tapanuli Utara.
Baca juga: BI berkeyakinan inflasi Sumut 2020 lebih rendah dari 2019
Deliserdang, Padanglawas Utara, Batubara, Karo, Tapanuli Selatan, Tanjungbalai, Pakpak Bharat, Dairi, Gunung Sitoli, Toba, dan Medan.
Menurut Wiwiek Sisto Widayat, masih adanya kabupaten/kota yang belum memilik data potensi daerah menunjukkan bahwa pemerintah daerah itu belum menyadari pentingnya peran data untuk pembangunan daerah.
Calon investor, katanya, memerlukan data potensi daerah yang bisa digarap atau dijadikan sebagai tempat investasi.
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Sumut di atas angka nasional
Wiwiek mengungkapkan, potensi daerah yang lengkap akan dimasukkan ke dalam North Sumatera Invest (NSI).
NSI bisa menjadi acuan investor untuk menetapkan investasi di masing-masing daerah.
"NSI sendiri, sudah menyajikan data dan informasi tujuh proyek investasi di Sumut untuk menarik minat investor di proyek tersebut," katanya.
Tujuh proyek itu dibagi menjadi tiga Proyek Strategis Nasional dan empat Proyek Strategis Daerah.
Tiga PSN itu masing-masing Toba Caldera Resort, Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei dan Kawasan Industri Kuala Tanjung.
Sementara empat proyek strategis daerah yakni Rusunawa Terintegrasi Sei Mangkei, Sport Center, Jalur Kereta Api Siantar-Parapat, dan Light Rapid Transit (LRT) Medan, Binjai dan Deliserdang (Mebidang).
Semakin banyak potensi bisnis di daerah yang dipromosikan, katanya, kemungkinan investor tertarik untuk berinvestasi dan akhirnya mendorong ekonomi Sumut.
"Proyek-proyek tersebut menjadi fokus pemerintah yang terus dikembangkan secara Intensif dan NSI berusaha mencari investor-investor terbaik untuk mencapai tujuan perekonomian berkelanjutan," katanya.
Pemprov Sumut dan BI, ujar Wiwiek, berharap ada lagi potensi dan peluang investasi di berbagai daerah Sumut untuk bisa menentukan daftar potensi proyek investasi yang layak ditawarkan kepada Investor.
Wiwiek menyebutkan, investasi merupakan salah satu komponen terpenting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.