Jakarta (ANTARA) - Pertandingan kandang Manchester City melawan Liverpool memberi kesempatan pertama kepada kedua tim favorit perebut gelar juara Liga Inggris untuk saling berhadapan musim ini, namun Pep Guardiola yakin pertarungan tahun ini bakal melibatkan calon juara liga yang lebih banyak lagi.
City dan Liverpool saling berhadapan dalam pertarungan sengit yang baru kali itu terjadi saat musim 2018-2019 sebelum City memastikan gelar juara liga dengan mengemas 98 poin atau hanya satu poin di atas Liverpool. Tetapi Liverpool jauh meninggalkan City musim lalu saat mereka juara liga.
Musim ini sudah terbukti tak bisa diprediksi di mana pemuncak Liverpool sampai kalah 2-7 melawan Aston Villa. Sedangkan City sendiri yang amblas ke posisi ke-10 baru menang sekali dari enam laga pembukanya musim ini.
Baca juga: Pemain Chelsea Kai Havertz dikonfirmasi terinfeksi COVID-19
"(Liverpool) tetap favorit terbesar tetapi pandemi membuat situasi menjadi sedikit berbeda," kata Guardiola kepada wartawan menjelang pertandingan Minggu di Etihad seperti dikutip Reuters.
"Saya menyaksikan tim-tim lain yang kuat, Leicester (City) mempertahankan tingkat permainan dari sebagian besar musim lalu, Arsenal membuat langkah besar ke depan guna menjadi pesaing juara dan Tottenham (Hotspur), (Jose) Mourinho memiliki tim yang dia inginkan.
Baca juga: Leicester ke peringkat dua setelah menang 4-1 atas Leeds
"Chelsea in awal musim ini begitu stabil dan memiliki skuad besar untuk merotasi pemain-pemain top. (Manchester) United saat ini memang bukan dari sudut hasil pertandingan, tetapi kami sudah melihat kualitas yang mereka miliki musim lalu, kami sangat menderita dalam hasil dan barisan depan mereka sangat cepat dan klinis."
"Saya kira musim ini akan banyak tim yang berada di sana, lima sampai 10 pertandingan terakhir akan menjadi penting untuk sampai sana guna memperebutkan gelar."
City akan tampil tanpa striker Sergio Aguero karena cedera tetapi Gabriel Jesus dipastikan bugar untuk laga Minggu itu yang dianggap penting oleh Guardiola tetapi jauh dari menentukan sekalipun kekalahan akan berarti timnya tercecer delapan poin di belakang tim Juergen Klopp.
"Ini pertandingan penting tetapi seperti pemilihan presiden di AS semua suara harus dihitung," kata pria dari Catalan itu. "Banyak poin untuk dimainkan."
"Selalu menyenangkan bermain melawan tim-tim terkuat dan tahun lalu mereka lebih kuat. Mereka tim yang luar biasa, mereka memiliki manajer sama untuk waktu yang lama dan senang bertemu dengan dia sepanjang waktu untuk meningkatkan level kami."