Dalam pelaksanaannya, upaya konvergensi percepatan pencegahan stunting dilakukan mulai dari tahap perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Ada 8 (delapan) tahapan aksi konvergensi percepatan pencegahan stunting diantaranya melakukan ulasan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan stunting selama satu tahun terakhir.
Usai membuka kegiatan, Asisten III Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan rembuk stunting dengan metode virtual. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian penting dari aksi percepatan penurunan stunting dari 8 aksi yang tidak boleh terlewatkan. Rembuk stunting merupakan sebuah wadah musyawarah semua pihak dalam rangka menurunkan prevalensi dan intervensi penanganan stunting, terkait hal itu Zaid menghimbau agar musyawarah stunting dilakukan dengan serius dan menghasilkan komitmen yang terbaik dalam upaya mewujudkan Zero stunting di Kabupaten Labuhanbatu.
Kegiatan rembuk stunting dilanjutkan dengan presentasi yang disampaikan oleh narasumber dari Bappeda dan presentasi 5 panel Dinas, yaitu Dinas Kesehatan, Dispemdes, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Komunikasi dan Informatika.
Di lain sisi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu H.Kamal Ilham S.Km. M.Kes di dampingi Kabid Kesmas Friska Simanjuntak SKM menyebutkan, masalah stanting atau kerdil harus menjadi topik utama pemerintah kabupaten labuhanbatu yang harus segera di selesaikan, karena dari sini pangkal meningkatkan SDM dan kesejahteraan masyarakat labuhanbatu. Disebutkan Kamal, "segala lini apsektor harus komit membangun sinergitas ataupun Pokja untuk mengentaskan masyarakat labuhanbatu dari stanting" jelasnya.