Jakarta (ANTARA) - Tim nasional bulu tangkis Australia menyusul langkah Thailand yang memutuskan mundur dari Piala Thomas dan Uber yang dijadwalkan pada 3-11 Oktober di Aarhus, Denmark.
CEO Asosiasi Bulu Tangkis Australia Jamie Parsons mengatakan bahwa kebijakan pembatasan perjalanan di beberapa negara bagian di Australia serta keselamatan pemain menjadi alasan mereka tak mengirimkan atletnya pada kejuaraan beregu bulu tangkis paling bergengsi itu tahun ini.
“Ini adalah keputusan yang sulit, tetapi karena adanya (pembatasan) perjalanan internasional serta alasan kesehatan dan keselamatan para pemain dan semua staf tetap yang terpenting,” ujar Parsons dikutip laman resmi Badminton Australia, Rabu (9/9)
.Baca juga: Thailand mundur dari Piala Thomas dan Uber
“Sayang sekali, tim Australia tidak dapat berpartisipasi dalam acara tahun ini,”
“Banyak pemain kami juga yang tinggal di negara bagian dan masih menghadapi pembatasan karena COVID-19,” katanya lagi.
Tim Thomas Australia bergabung bersama China, Taiwan, dan Prancis, sedangkan tim Uber berada satu grup bersama Korea Selatan, Indonesia, dan Malaysia. Keduanya sama-sama menghuni Grup B.
Mundurnya Australia menambah deretan negara-negara yang memutuskan tak ambil bagian dalam kejuaraan bulu tangkis beregu putra dan putri terakbar itu.
Sebelumnya, Thailand dan Taiwan telah lebih dulu menyatakan bahwa mereka tak akan mengirim atletnya ke Denmark lantaran khawatir dengan kondisi pandemi COVID-19.
Asosiasi Bulu Tangkis Thailand beralasan bahwa mereka tak memiliki pemain yang cukup untuk berlaga dalam sebuah turnamen beregu setelah sejumlah pemain kunci mereka memutuskan untuk tidak berangkat ke Denmark karena khawatir dengan situasi COVID-19.