Medan (ANTARA) - BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang menyatakan aktivitas petir di awal September atau periode 31 Agustus hingga 6 September 2020 di wilayah Sumatera Utara berdasarkan rekaman peralatan "lightning detector" terjadi sebanyak 25.669 kali.
Kepala Stasiun Geofisika Deli Serdang, Sumatera Utara, Teguh Rahayu dalam penjelasan di Medan, Selasa, menyebutkan klasifikasi tingkat sebaran petir di Sumatera Utara dibagi menjadi tiga kategori, yakni kategori rendah, sedang, dan tinggi.
Baca juga: Gempa bumi magnitudo 6,9 landa Melonguane
Ia mengatakan dari hasil rekaman "lightning detector", pada periode satu pekan terakhir, daerah yang memiliki kategori sambaran petir tinggi berada di daerah Deli Serdang dan Serdang Bedagai.
Sedangkan daerah yang memiliki kategori sambaran petir Sedang berada di daerah Asahan, Batubara, Dairi, Karo, Labuhanbatu Utara, Langkat, Medan, Samosir, Simalungun, Tapanuli Utara, dan Toba Samosir.
Dominasi sebaran petir dengan kategori rendah berada di wilayah Binjai, Gunungsitoli, Humbang Hasundutan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Mandailing Natal, Nias, Nias Barat, Nias Selatan.
Kemudian Nias Utara, Padanglawas, Padanglawas Utara, Padangsidempuan, Pakpak Bharat, Pematang Siantar, Sibolga, Tanjung Balai, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Tebing Tinggi.
Baca juga: BMKG catat terjadi 22.052 petir di Sumut akhir Agustus
Kepada masyarakat yang berada di wilayah dengan tingkat aktivitas petir sedang dan tinggi diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan ketika berada di luar rumah, di atas gedung bertingkat, di dekat menara listrik atau antena, dan pepohonan yang tinggi.
Masyarakat diminta memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi, website tageof.deliserdang.bmkg.go.id, Telp./Whatsapp 0811-6041-720, Instagram @bmkg_deliserdang, dan email geofisikatuntungan@gmail,com, demikian Teguh Rahayu.