Humbahas (ANTARA) - Rudi Simamora, Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Humbanghasundutan mengungkapkan, tingginya tingkat komsumsi ikan air tawar oleh masyarakat Humbahas, yakni pada kisaran 7.000 ton ikan per tahun, belum mampu dipenuhi, berdasarkan data terkini.
"Berdasarkan data terakhir, dari total kebutuhan 7.000 ton ikan tersebut hanya mampu dipenuhi sebesar 1.600 ton per tahun," terang Rudi kepada ANTARA, Selasa (1/9).
Dikatakan, tingginya tingkat komsumtif sebenarnya membuka peluang besar dalam mengembangkan bidang perikanan di wilayah Humbahas.
"Dari jumlah 1.600 ekor ikan hasil produksi lokal. Itu masih terdiri dari 1.400 ton produksi keramba jaring apung di perairan Danau Toba dan tambak budidaya masyarakat, serta 200 ton hasil penangkapan ikan di sungai dan danau," jelasnya.
Sementara, selisih sekitar 5.400 ton ikan dimaksud masih merupakan hasil impor dari kabupaten tetangga, seperti Simalungun, dan Toba.
"Tahun ini, kita juga akan merealisasikan program pencetakan sebanyak 90 kolam terpal bagi pembudidaya ikan pula demi upaya meningkatkan produksi ikan air tawar jenis ikan lele, serta upaya mewujudkan ketahanan pangan di tengah pandemi COVID-19," urainya.
Dalam program tersebut, kebutuhan terpal, bibit ikan, hingga pakan awal akan diberikan secara gratis oleh pemerintah.
"Selain itu, pengolahan pakan sebagai solusi meringankan biaya produksi juga akan diterapkan," tukasnya.