Jakarta (ANTARA) - Sebagian pengguna kendaraan di Indonesia mungkin masih awam mengenai teknologi mobil listrik, meskipun dalam dua tahun terakhir sudah ada beberapa model yang diluncurkan, salah satunya Mitsubishi Outlander PHEV.
Boediarto, Head of After Sales Service Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), menyampaikan bahwa merawat baterai mobil listrik tidaklah sulit.
Baca juga: Daihatsu jual 554 mobil secara daring dalam waktu satu jam
Ia menjelaskan, mobil yang menggunakan baterai tipe Li-ion seperti Outlander PHEV sebaiknya hindari parkir di lokasi bertemperatur tinggi atau terkena sinar matahari langsung.
Dalam penggunaan sehari-hari, disarankan untuk menjaga kapasitas baterai pada persentase sedang, menghindari kondisi baterai kosong dan tidak disarankan menyimpan baterai dalam kondisi penuh untuk waktu lama.
Baca juga: Hyundai, CSIRO dan FMG kolaborasi produksi mobil hidrogen
"Pengguna dapat memaksimalkan metode pengisian daya normal atau fasilitas home charging dengan arus listrik rendah, dan minimalisir penggunaan metode quick charging dengan arus tinggi kecuali diperlukan," kata Boediarto dalam siaran pers, Jumat (21/8).
"Jika konsumen hanya dapat menggunakan metode quick charging, kami merekomendasikan untuk tetap menggunakan metode pengisian daya normal setidaknya sekali dalam dua minggu," tambah Boediarto.
Ia menjelaskan, bahwa metode pengisian daya baterai kendaraan listrik yang tepat merupakan bagian dari upaya perawatan baterai.
Khusus untuk model Outlander PHEV, lanjut dia, Mitsubishi sudah membekali garansi 100.000km/3 tahun, merujuk pada ketentuan yang tertera di service manual book.
Sedangkan guna memudahkan pengguna Outlander PHEV, MMKSI bekerja sama dengan diler resmi Mitsubishi Motors dan beberapa institusi untuk menyediakan pengisian daya cepat di 16 titik wilayah Jabodetabek dan Bali, yang selanjutnya akan ditambah secara bertahap.
Merawat baterai mobil listrik, sulitkah?
Sabtu, 22 Agustus 2020 8:23 WIB 902