Medan (ANTARA) - Pandemi Covid-19 tidak hanya meliputi masalah kesehatan semata. Dampak turunan yang ditimbulkan juga berimbas pada ketidakpastian di berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk sosial, ekonomi, pendidikan, budaya, hingga kesejahteraan manusia.
Memperkuat ketahanan pangan menjadi salah satu langkah vital yang harus disegerakan untuk bertahan di tengah pandemi.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Sumut R Sabrina saat membuka Rapat Teknis Peningkatan Stimulus Ekonomi dan Ketersediaan Pangan Strategis pada Masa COVID-19 di Sumatera Utara, Selasa (28/7).
Baca juga: Pemprov Sumut dorong pemerintah daerah kembali membuka objek wisata
Ketersediaan pangan saat ini menjadi isu yang paling urgen. Kita tetap fokus menekan penyebaran Covid-19, tetapi tidak boleh lalai dengan aspek lain yang saat ini sangat terimbas.
"Kita patut bersyukur kondisi pangan kita masih baik, namun di masa mendatang harus lebih kuat dan kalau bisa membantu provinsi tetangga kita," ujar Sabrina.
Baca juga: Adaptasi Kebiasaan Baru, Tetap Produktif dan Cegah COVID-19
Saat ini, kondisi pangan Sumut masih banyak komoditas yang surplus seperti beras, cabai merah, cabai rawit, daging ayam, telur ayam dan minyak goreng.
Sedangkan komoditas yang masih defisit dan membutuhkan peningkatan produksi adalah bawang merah, bawang putih dan gula pasir.
"Di sini, kita mau himpun dan kumpulkan apa saja yang dibutuhkan masing-masing kabupaten/kota untuk meningkatkan produksi komoditas pangan. Usulkan program-program yang menurut kalian baik, dan produk unggul yang strategis di masing-masing kabupaten/kota pertahankan," pesan Sabrina.