Medan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Delisedang melakukan survei di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terkait degan rencana pemasangan Accelograph, alat digital untuk mengukur getaran tanah yang kuat atau gempa bumi.
Kepala Stasiun Geofisika Deliserdang Teguh Rahayu yang dihubungi dari Medan, Jumat, mengatakan survei di Kabupaten Karo tersebut merupakan kegiatan awal dalam rencana pemasangan sensor tersebut di Sumatera Utara.
Survei itu juga merupakan tahapan lanjutan dari survei yang sebelumnya dilakukan di kantor BPBD Binjai, BPBD Kota PematangSiantar, BPBD Asahan, kantor Bupati Tapanuli Selatan, dan BPBD Karo.
Baca juga: BMKG pasang WRS generasi baru di Kabupaten Karo
Dari hasil survei di Karo tersebut, beberapa hal penting yang perlu dipastikan adalah pemasangan dan penempatan peralatan Accelograph dibagi dalam dua area, yaitu pemasangan luar gedung dan pemasangan dalam gedung.
Jarak maksimal antara penempatan sangkar sensor Accelograph dengan peralatan pendukung maksimal 80 meter.
Kriteria lokasi penempatan sangkar Accelograph di luar gedung harus memiliki poin kriteria yang aman dari banjir, tidak ada rongga di bawah sensor seperti pipa atau saluran serta hindari di atas "basement".
Baca juga: Ilmuwan identifikasi 37 struktur gunung api aktif di Planet Venus
Selain itu, tidak ditempatkan di dekat peralatan yang bergetar secara kontinyu, seperti pompa air, genset, kompresor mesin, dan lainnya.
"Di sekitar selter akan dipasang 'grounding outdoor' kriteria dengan 'box control'," katanya.
Kriteria pemasangan penempatan peralatan pendukung Accelograph dalam gedung, tersedia listrik dalam ruangan yang terpilih, tersedianya stop kontak/colokan listrik di ruangan terpilih, peralatan di dalam gedung akan dilengkapi "MCB grounding".
BMKG Deliserdang survei pemasangan Accelograph di Karo
Jumat, 24 Juli 2020 9:23 WIB 3746