Tapanuli Utara (ANTARA) - Alumni 2002, SMU Negeri Tarutung menyampaikan bantuan alat pelindung diri untuk tenaga medis RSU Tarutung serta petugas medis puskesmas se Tapanuli Utara sebagai upaya mendukung tugas pelayanan medis di garda terdepan penanganan pandemi COVID-19 yang belum berlalu, hingga saat ini.
"Bantuan APD untuk tenaga medis ini merupakan inisiasi seluruh alumni dalam mendukung dan memotivasi tugas pelayanan medis dalam penanganan pandemi COVID-19 di Taput," ungkap Dedy Sianturi, perwakilan Alumni SMUNTA 2002, Selasa (30/6).
Dikatakan, keberadaan sejumlah pasien positif COVID-19 yang masih dalam perawatan intensif di RSU Tarutung mengisyaratkan akan pandemi yang belum berlalu.
Baca juga: "Kucing beruang" diduga jadi dalang pengisap darah ratusan ternak di Taput
Baca juga: Jejak bulu makhluk pengisap darah ternak belum diteliti, BKSDA terkendala peralatan tes DNA
Baca juga: Misteri makhluk pengisap darah ternak di Taput, Pemburu: Ada gua di balik air terjun
Sehingga, penanganan pasien positif corona masih menjadi tugas pelayanan yang harus dihadapi para tenaga medis untuk upaya penyembuhan pasien.
"Dengan ketersediaan APD, para petugas medis diharapkan mampu secara maksimal untuk memberikan pelayanan kepada pasien, hingga pasien dapat pulih dan sembuh dari virus corona," jelasnya.
Bupati Taput Nikson Nababan yang menerima secara langsung bantuan APD mengapresiasi langkah dan kepedulian Alumni SMUNTA 2002 yang turut membantu kebutuhan penanganan pasien COVID-19.
"Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara sangat mengapresiasi bantuan ini. Segera, bantuan ini akan disalurkan kepada para tenaga medis yang berjuang di garda terdepan penanganan pandemi ini," ujarnya saat menerima bantuan APD di Sopo Rakyat Rumah Dinas Bupati.
Bantuan APD dari Alumni SMUNTA 2002 meliputi sebanyak 60 set baju hazmat dan kacamata google, 50 kotak masker 3ply merek u-need, 52 buah "face shield", serta 15 kotak sarung tangan yang masing-masing terdiri atas 50 pasang.